Makassar (ANTARA) - Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus meningkat pasca pandemi COVID-19 dan kini menembus angka lebih dari 1,5 juta unit.

“UMKM yang semakin bertambah itu, jumlah unit usahanya bahkan mulai berorientasi mendukung kinerja ekspor dana akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi,” kata Kadis Koperasi dan UMKM Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo di Makassar, Minggu.

Dia mengatakan, setiap tahun ada peningkatan UMKM. Sejak 2019 hingga per akhir Desember 2021 di Sulsel saat itu mencapai 1.565.000 lebih untuk pelaku UMKM. Pacsa pandemi COVID-19 jumlah itu terus meningkat hingga saat ini..

Diketahui pada 2019 tercatat lebih dari 940 ribu unit usaha, kemudian menjadi sekitar 1,2 juta pada 2020. Jumlah ini kemudian meningkat lagi hingga tembus 1,5 juta unit.

Sementara itu, sebanyak 1.000 pelaku UMKM di Sulsel diakui telah mendapatkan fasilitas pendampingan sertifikasi Halal Gratis dari Kementeraian Koperasi dan UMKM.

Dia mengatakan, saat pandemi ada UMKM bertahan hidup, kemudian ada juga UMKM yang berkembang produknya bisa orientasi ekspor.

Menurut dia, UMKM yang berorientasi ekspor inilah yang butuh perhatian khusus. Dengan harapan UMKM turut membantu Pemprov Sulsel mendorong pemulihan ekonomi pada masa normal baru (new Normal).

Apalagi pemerintah memberikan stimulan memberikan modal kepada pelaku UMKM, otomatis pelaku UMKM berlomba untuk mendaftarkan dirinya mendapatkan bantuan, sehingga jumlah maupun pengembangan usahanya juga meningkat.

Bahkan pelaku usaha lama, UMKM baru yang bermunculan, ada yang diarahkan untuk orientasi ekspor.

Sebagai gambaran, ada UMKM binaan sudah ekspor briket. Itu rutin, kita sudah ekspor briket hampir di semua negara di Timur Tengah, Irak, Iran, Yordania, Saudi Arabia, sampai masuk ke Eropa, (seperti) Rusia.


Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024