Jakarta (ANTARA) - Pawai juara kontingen Indonesia yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024 yang diarak hari Kamis pagi berlangsung meriah.
Di pesta olahraga sedunia empat tahunan itu, Indonesia yang menyertakan 29 atletnya finis di posisi ke-39 klasemen akhir perolehan medali setelah mendapatkan dua medali emas dan satu medali perunggu.
Dua emas Indonesia yang lahir pertama kali melalui luar cabang olahraga bulu tangkis ini dipersembahkan oleh Veddriq Leonardo dari panjat tebing nomor speed dan Rizki Juniansyah dari angkat besi kelas 73 kg.
Sementara itu, satu perunggu yang merupakan medali pertama Indonesia di Paris dipersembahkan oleh atlet bulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Arak-arakan dimulai dari Kantor Kemenpora, Senayan dengan menggunakan bus atap terbuka yang membawa para atlet serta rombongan dimulai sekitar pukul 07.30 WIB.
Rombongan yang dilepas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo ini lalu menuju jalan Jenderal Sudirman, Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan menyusuri jalan M.H. Thamrin dengan garis finis Istana Merdeka sekitar pukul 08.30 WIB untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo yang langsung memberikan bonus.
"Hari ini kami bersama akan mengantarkan para kontingen Olimpiade Paris 2024 ini menuju Istana Negara, yang nanti 08.30 WIB insyaallah diterima Bapak Presiden di halaman Istana Negara," kata Dito dalam sambutannya saat hendak melepas para atlet menuju Istana Negara, Kamis.
"Dan ini kita lakukan sekaligus rute dari Kemenpora menuju Istana Negara menggunakan bus yang atapnya terbuka sekaligus pawai juara agar semangat juara dan juga motivasi untuk mengukir sejarah dunia yang dilakukan para atlet muda ini bisa menyebar ke seluruh masyarakat," tambahnya.
Selama mengikuti pawai, para atlet tampak melambaikan tangan dan memberikan senyum hangat kepada warga yang berbondong-bondong mengabadikan momen mereka.
Warga yang menyaksikan pawai juara ini yang banyak diisi pengendara yang hendak bekerja membunyikan klakson kendaraan mereka untuk memeriahkan acara pawai.
Pegawai kantoran di pinggir jalan, trotoar, hingga halte bus juga tak ingin ketinggalan momen ini. Mereka banyak yang mengucapkan selamat atas medali yang diraih dan juga tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para atlet yang berjuang mengharumkan nama Indonesia di dunia.
Selain tiga atlet peraih medali, rombongan yang mengikuti pawai juara ini juga diisi pelatih ketiga atlet tersebut yaitu ada Hendra Basir dari panjat tebing, triyatno dari angkat besi, dan Herli Djaenudin dari bulu tangkis tunggal putri.
Keluarga dari peraih medali emas juga tak ketinggalan. Keluarga Veddriq yang hadir adalah ayahnya Sumaryanto, ibunya Rosita (Ibu), serta dua adiknya Siyolita Equada dan Panca Niqita Maura. Sementara keluarga Rizki yang turut hadir adalah ayahnya Mohamad Yasin dan ibunya Yeni Rohaeni.
Beberapa atlet yang berjuang di Olimpiade Paris juga ikut hadir. Di antaranya adalah tiga atlet panjat tebing Rahmad Adi Mulyono, Rajiah Salsabillah, dan Desak Made Rita, atlet menembak Fathur Gustafian, dan atlet senam Rifda Irfanaluthfi.
Lalu, ada juga pelatih dan ofisial yang hadir seperti Ketum Panjat Tebing Yenni Wahid, Ketum Persani Ita Yuliati Irawan, pelatih fisik panjat tebing Rachmat Sofyan, pelatih senam Eva, pelatih angkat besi M. Rusli, Erwin, dan Herdoyo.
Di pesta olahraga sedunia empat tahunan itu, Indonesia yang menyertakan 29 atletnya finis di posisi ke-39 klasemen akhir perolehan medali setelah mendapatkan dua medali emas dan satu medali perunggu.
Dua emas Indonesia yang lahir pertama kali melalui luar cabang olahraga bulu tangkis ini dipersembahkan oleh Veddriq Leonardo dari panjat tebing nomor speed dan Rizki Juniansyah dari angkat besi kelas 73 kg.
Sementara itu, satu perunggu yang merupakan medali pertama Indonesia di Paris dipersembahkan oleh atlet bulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Arak-arakan dimulai dari Kantor Kemenpora, Senayan dengan menggunakan bus atap terbuka yang membawa para atlet serta rombongan dimulai sekitar pukul 07.30 WIB.
Rombongan yang dilepas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo ini lalu menuju jalan Jenderal Sudirman, Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan menyusuri jalan M.H. Thamrin dengan garis finis Istana Merdeka sekitar pukul 08.30 WIB untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo yang langsung memberikan bonus.
"Hari ini kami bersama akan mengantarkan para kontingen Olimpiade Paris 2024 ini menuju Istana Negara, yang nanti 08.30 WIB insyaallah diterima Bapak Presiden di halaman Istana Negara," kata Dito dalam sambutannya saat hendak melepas para atlet menuju Istana Negara, Kamis.
"Dan ini kita lakukan sekaligus rute dari Kemenpora menuju Istana Negara menggunakan bus yang atapnya terbuka sekaligus pawai juara agar semangat juara dan juga motivasi untuk mengukir sejarah dunia yang dilakukan para atlet muda ini bisa menyebar ke seluruh masyarakat," tambahnya.
Selama mengikuti pawai, para atlet tampak melambaikan tangan dan memberikan senyum hangat kepada warga yang berbondong-bondong mengabadikan momen mereka.
Warga yang menyaksikan pawai juara ini yang banyak diisi pengendara yang hendak bekerja membunyikan klakson kendaraan mereka untuk memeriahkan acara pawai.
Pegawai kantoran di pinggir jalan, trotoar, hingga halte bus juga tak ingin ketinggalan momen ini. Mereka banyak yang mengucapkan selamat atas medali yang diraih dan juga tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para atlet yang berjuang mengharumkan nama Indonesia di dunia.
Selain tiga atlet peraih medali, rombongan yang mengikuti pawai juara ini juga diisi pelatih ketiga atlet tersebut yaitu ada Hendra Basir dari panjat tebing, triyatno dari angkat besi, dan Herli Djaenudin dari bulu tangkis tunggal putri.
Keluarga dari peraih medali emas juga tak ketinggalan. Keluarga Veddriq yang hadir adalah ayahnya Sumaryanto, ibunya Rosita (Ibu), serta dua adiknya Siyolita Equada dan Panca Niqita Maura. Sementara keluarga Rizki yang turut hadir adalah ayahnya Mohamad Yasin dan ibunya Yeni Rohaeni.
Beberapa atlet yang berjuang di Olimpiade Paris juga ikut hadir. Di antaranya adalah tiga atlet panjat tebing Rahmad Adi Mulyono, Rajiah Salsabillah, dan Desak Made Rita, atlet menembak Fathur Gustafian, dan atlet senam Rifda Irfanaluthfi.
Lalu, ada juga pelatih dan ofisial yang hadir seperti Ketum Panjat Tebing Yenni Wahid, Ketum Persani Ita Yuliati Irawan, pelatih fisik panjat tebing Rachmat Sofyan, pelatih senam Eva, pelatih angkat besi M. Rusli, Erwin, dan Herdoyo.