Makassar (ANTARA) - Penjabat Bupati Luwu, Sulsel Muh Saleh, presentasekan laporan kinerja pada Triwulan II (30 Mei - 21 Agustus 2024) dalam pelaksanaan tugas sebagai Penjabat Kepala Daerah Kabupaten Luwu di hadapan Tim evaluator Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI di Jakarta.
Muh Saleh dalam keterangan persnya yang diterima di Makassar, Kamis, mengatakan dalam kesempatan itu memaparkan 10 indikator penting terkait capaian kinerja hingga triwulan II selama menjabat.
Sepuluh indikator capaian kinerja tersebut antara lain pada bidang Kesehatan, Penanganan Stunting, Inflasi, Penyerapan Anggaran, Kemiskinan Ekstrem, Layanan Publik, Pengangguran, Perizinan, Pengelolaan BUMD dan Kegiatan-kegiatan Unggulan yang telah dilakukan.
Terkait program pengendalian inflasi, Muh Saleh memaparkan berbagai strategi yang dilakukan guna mengendalikan inflasi, di mana pada triwulan I, inflasi year on year (yoy) mencapai 3,23 persen sedangkan pada triwulan II turun sebesar 2,19.persen.
“Strateginya antara lain dengan mengadakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), Operasi Pasar/Pemantauan Harga, Gerakan Penanaman Cabai di pekarangan rumah dan sekolah, Penyaluran Cadangan Pangan dan Capacity Building TPID," katanya.
Demikian halnya dengan percepatan penanganan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Luwu, pemerintah Kabupaten Luwu melaksanakan berbagai program unggulan.
Pada triwulan I, stunting di Kabupaten Luwu sebesar 8,20 persen, sementara pada triwulan II terdapat penurun sehingga persentase mencapai 6,40 persen.
Penurunan ini tidak terlepas dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Luwu melalui program-program unggulan seperti Program Bening Luwu (Bapak Ibu Asuh Balita Stunting).
Setelah diluncurkan pada triwulan I, kata dia, maka pada triwulan II ini telah diterbitkan Surat Keputusan Bupati Luwu Nomor : 317/VI/2024 tentang Penetapan Bapak Ibu Asuh Stunting Kabupaten Luwu.
Selanjutnya Program Martabak Luwu (Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita Bermasalah Gizi), Penilaian kinerja 8 aksi konvergensi, Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di kecamatan, dan Sosialisasi Dapur Sehat Cegah Stunting (Dashat).
Sementara untuk penanganan kemiskinan ekstrem yang mencapai 12,71 persen pada triwulan I dan turun menjadi 11,70 persen pada triwulan II, Pemerintah Kabupaten Luwu telah melakukan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni melalui program unggulan Gendang RTLH, Bantuan PKH, Bantuan Studi Sekolah dan Peningkatan Kepesertaan JKN.*
Muh Saleh dalam keterangan persnya yang diterima di Makassar, Kamis, mengatakan dalam kesempatan itu memaparkan 10 indikator penting terkait capaian kinerja hingga triwulan II selama menjabat.
Sepuluh indikator capaian kinerja tersebut antara lain pada bidang Kesehatan, Penanganan Stunting, Inflasi, Penyerapan Anggaran, Kemiskinan Ekstrem, Layanan Publik, Pengangguran, Perizinan, Pengelolaan BUMD dan Kegiatan-kegiatan Unggulan yang telah dilakukan.
Terkait program pengendalian inflasi, Muh Saleh memaparkan berbagai strategi yang dilakukan guna mengendalikan inflasi, di mana pada triwulan I, inflasi year on year (yoy) mencapai 3,23 persen sedangkan pada triwulan II turun sebesar 2,19.persen.
“Strateginya antara lain dengan mengadakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), Operasi Pasar/Pemantauan Harga, Gerakan Penanaman Cabai di pekarangan rumah dan sekolah, Penyaluran Cadangan Pangan dan Capacity Building TPID," katanya.
Demikian halnya dengan percepatan penanganan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Luwu, pemerintah Kabupaten Luwu melaksanakan berbagai program unggulan.
Pada triwulan I, stunting di Kabupaten Luwu sebesar 8,20 persen, sementara pada triwulan II terdapat penurun sehingga persentase mencapai 6,40 persen.
Penurunan ini tidak terlepas dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Luwu melalui program-program unggulan seperti Program Bening Luwu (Bapak Ibu Asuh Balita Stunting).
Setelah diluncurkan pada triwulan I, kata dia, maka pada triwulan II ini telah diterbitkan Surat Keputusan Bupati Luwu Nomor : 317/VI/2024 tentang Penetapan Bapak Ibu Asuh Stunting Kabupaten Luwu.
Selanjutnya Program Martabak Luwu (Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita Bermasalah Gizi), Penilaian kinerja 8 aksi konvergensi, Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di kecamatan, dan Sosialisasi Dapur Sehat Cegah Stunting (Dashat).
Sementara untuk penanganan kemiskinan ekstrem yang mencapai 12,71 persen pada triwulan I dan turun menjadi 11,70 persen pada triwulan II, Pemerintah Kabupaten Luwu telah melakukan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni melalui program unggulan Gendang RTLH, Bantuan PKH, Bantuan Studi Sekolah dan Peningkatan Kepesertaan JKN.*