Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya ketua RT dan RW agar bersama-sama mewujudkan target pendapatan daerah yakni Rp2 triliun.
"Kalau mau lihat kota maju lihatlah pendapatannya yang meningkat. Waktu saya pertama Wali Kota, PAD Rp500 miliar. Alhamdulillah, tiga tahun jadi Wali Kota tembus Rp1 triliun," ujarnya saat menghadiri Pesta Rakyat HUT RI di Kawasan CPI Makassar, Jumat.
Danny --sapaan akrab Ramdhan Pomanto-- mengungkapkan jika awal periode dirinya menjabat wali kota Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sebesar Rp500 miliar.
Namun dengan kerja keras dan dukungan serta masyarakat, di tahun ketiganya menjabat PAD Makassar meningkat dan mencapai angka Rp1 triliun.
Dirinya pun kembali menargetkan di periode keduanya hingga di akhir masa jabatan, peningkatan target PAD akan diupayakan yakni sebesar Rp2 triliun yang saat ini angkanya sudah melampaui Rp1 triliun.
Danny menyatakan jika PAD besar seperti itu akan mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat melalui beberapa program kemasyarakatan yang berpihak kepada warga.
Ia mencontohkan, insentif untuk para ketua RT dan RW sudah mencapai Rp1 juta yang sebelumnya hanya Rp75 ribu tiap tiga bulan.
Karena itu, dirinya terus mengajak para RT/RW agar bersama-sama menargetkan PAD lebih dari Rp1 triliun hingga mencapai target maksimal Rp2 triliun.
"Alhamdulillah, periode pertama, tiga tahun jadi Wali Kota pendapatan tembus Rp1 triliun maka insentif RT-RW naik menjadi Rp1 juta," ucapnya.
Selanjutnya di periode kedua, Danny kembali memprogramkan jikalau PAD mencapai Rp2 triliun maka insentif RT dan RW mencapai Rp2 juta. Ia optimis itu bisa diraih, ditambah lagi saat ini sudah menyentuh Rp1,5 triliun.
Berbagai efek dari peningkatan PAD itu yakni pembangunan fisik seperti Kawasan CPI, New Port, Tol Layang dan sebagainya.
Untuk yang bukan fisik seperti, tingginya pertumbuhan ekonomi, naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan terkendalinya laju inflasi.
Selanjutnya, pada 2025, dirinya menegaskan tidak akan mewariskan utang kepada penerusnya atau wali kota terpilih dan tentunya meningkatkan PAD.
"Saya tidak mau meninggalkan hutang dan tidak mau mewariskan beban. Pemerintahan ini organisasi. Saya harap semua elemen menjadi bagian organ pemerintahan, bersama RT-RW, dewan lorong, LPM, kerja bareng semua," ucapnya.*
"Kalau mau lihat kota maju lihatlah pendapatannya yang meningkat. Waktu saya pertama Wali Kota, PAD Rp500 miliar. Alhamdulillah, tiga tahun jadi Wali Kota tembus Rp1 triliun," ujarnya saat menghadiri Pesta Rakyat HUT RI di Kawasan CPI Makassar, Jumat.
Danny --sapaan akrab Ramdhan Pomanto-- mengungkapkan jika awal periode dirinya menjabat wali kota Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sebesar Rp500 miliar.
Namun dengan kerja keras dan dukungan serta masyarakat, di tahun ketiganya menjabat PAD Makassar meningkat dan mencapai angka Rp1 triliun.
Dirinya pun kembali menargetkan di periode keduanya hingga di akhir masa jabatan, peningkatan target PAD akan diupayakan yakni sebesar Rp2 triliun yang saat ini angkanya sudah melampaui Rp1 triliun.
Danny menyatakan jika PAD besar seperti itu akan mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat melalui beberapa program kemasyarakatan yang berpihak kepada warga.
Ia mencontohkan, insentif untuk para ketua RT dan RW sudah mencapai Rp1 juta yang sebelumnya hanya Rp75 ribu tiap tiga bulan.
Karena itu, dirinya terus mengajak para RT/RW agar bersama-sama menargetkan PAD lebih dari Rp1 triliun hingga mencapai target maksimal Rp2 triliun.
"Alhamdulillah, periode pertama, tiga tahun jadi Wali Kota pendapatan tembus Rp1 triliun maka insentif RT-RW naik menjadi Rp1 juta," ucapnya.
Selanjutnya di periode kedua, Danny kembali memprogramkan jikalau PAD mencapai Rp2 triliun maka insentif RT dan RW mencapai Rp2 juta. Ia optimis itu bisa diraih, ditambah lagi saat ini sudah menyentuh Rp1,5 triliun.
Berbagai efek dari peningkatan PAD itu yakni pembangunan fisik seperti Kawasan CPI, New Port, Tol Layang dan sebagainya.
Untuk yang bukan fisik seperti, tingginya pertumbuhan ekonomi, naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan terkendalinya laju inflasi.
Selanjutnya, pada 2025, dirinya menegaskan tidak akan mewariskan utang kepada penerusnya atau wali kota terpilih dan tentunya meningkatkan PAD.
"Saya tidak mau meninggalkan hutang dan tidak mau mewariskan beban. Pemerintahan ini organisasi. Saya harap semua elemen menjadi bagian organ pemerintahan, bersama RT-RW, dewan lorong, LPM, kerja bareng semua," ucapnya.*