Mamuju (ANTARA Sulbar) - Swasembada produksi daging di Provinsi Sulawesi Barat berada menempati urutan kedua secara nasional.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulbar, Ir Muhammad Abduh, di Mamuju, Rabu, mengatakan produksi daging di Sulbar cukup tinggi sehingga bisa membuat Sulbar swasembada daging dan produksinya berada di urutan kedua secara nasional.
Dia mengatakan, produksi daging di Sulbar ditunjang produksi sapi potong, kerbau dan kambing.
Menurut dia, sapi potong di Sulbar terdapat di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dengan jumlah produksi sekitar 28.000 ton kemudian di Kabupaten Mamuju 23.000 ton selain itu di Kabupaten Mamasa 7.000 ton.
Abduh mengatakan, produksi kerbau banyak terdapat di Kabupaten Mamasa mencapai 6000 ton karena kondisi alamnya yang mendukung.
Sementara itu, kata dia, untuk produksi kambing paling banyak terdapat di Kabupaten Polman 156.000 ton dan Majene mencapai mencapai 31.000 ton.
Dia mengatakan, produksi daging akan terus dikembangkan dengan pembinaan dan pemeliharaan ternak tersebut sehingga jumlah dan populasinya dapat meningkat.
"Pembagian wilayah pengembangan ternak telah dilakukan dan terus dikembangkan, untuk peningkatan produksi daging Sulbar," katanya. Agus Setiawan
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulbar, Ir Muhammad Abduh, di Mamuju, Rabu, mengatakan produksi daging di Sulbar cukup tinggi sehingga bisa membuat Sulbar swasembada daging dan produksinya berada di urutan kedua secara nasional.
Dia mengatakan, produksi daging di Sulbar ditunjang produksi sapi potong, kerbau dan kambing.
Menurut dia, sapi potong di Sulbar terdapat di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dengan jumlah produksi sekitar 28.000 ton kemudian di Kabupaten Mamuju 23.000 ton selain itu di Kabupaten Mamasa 7.000 ton.
Abduh mengatakan, produksi kerbau banyak terdapat di Kabupaten Mamasa mencapai 6000 ton karena kondisi alamnya yang mendukung.
Sementara itu, kata dia, untuk produksi kambing paling banyak terdapat di Kabupaten Polman 156.000 ton dan Majene mencapai mencapai 31.000 ton.
Dia mengatakan, produksi daging akan terus dikembangkan dengan pembinaan dan pemeliharaan ternak tersebut sehingga jumlah dan populasinya dapat meningkat.
"Pembagian wilayah pengembangan ternak telah dilakukan dan terus dikembangkan, untuk peningkatan produksi daging Sulbar," katanya. Agus Setiawan