Makassar (ANTARA Sulsel) - Kontingen Sulawesi Selatan terancam absen di Kejuaraan Nasional Balap Sepeda di Solo, Jawa Tengah, 19-21 Juni 2014.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir, di Makassar, Minggu, mengatakan Pengprov ISSI Sulsel hingga kini belum memasukan proposal bantuan anggaran untuk mengikuti kejuaraan yang dijadika sebagai ajang evaluasi tim pelatnas Asian Games 2014 tersebut.

"Biasanya Pengprov cabang olahraga sudah memasukkan permohonan anggaran sejak jauh hari jika ingin mengikuti kejurnas. Jika melihat kondisinya memang kemungkinan tidak akan berpartisipasi di kejurnas 2014," jelasnya.

Mengenai pembinaan yang dilakukan Pengprov Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Sulsel setelah berganti kepengurusan sejak akhir 2013, dirinya mengakui belum terlalu terlihat. Hal ini tentu harus menjadi perhatian demi meningkatkan prestasi balap sepeda Sulsel kedepan.

Salah satu upaya tentu dengan lebih giat menggelar kejuaraan demi mempopulerkan olahraga tersebut ke masyarakat. Kejuaraan baik lokal atau nasional juga akan membuat atlet lebih termotivasi dalam meningkatkan kemampuannya.

"Pembinaan harus lebih ditingkatkan lagi jika ingin bersaing dengan daerah lain. Kami tentu memiliki harapan besar agar balap sepeda bisa sepert cabang lain yang bisa diandalakn meraih medali khususnya di PON," katanya.

Mantan Pelatih Balap Sepeda Sulsel Mustafa, sebelumnya juga mengakui jika Sulsel memang mengalami krisis atlet yang dapat diandalkan pada kejuaraan nasional dan internasional.

Menurut dia, kondisi yang dialami bukan hanya akibat mundurnya sejumlah atlet terbaik. Hal itu juga terjadi karena proses pembinaan dan regeneras atlet yang tidak berjalan akibat minimnya perhatian Pengrov Sulsel sebelumnya.

Pada saat persiapan PON 2012, Sulsel sudah kehilangan pembalap andalannya Wawan Ridwan yang memutuskan berhenti dan fokus bekerja. Seusai pelaksanaan PON, dua atlet lainnya yakni Oktavianus dan Parawangsyah juga memilih keputusan yang sama berhenti sebagai atlet.

Pada dasarnya, kata dia, Sulsel memiliki banyak bibit pembalap yang berpotensi. Namun potensi itu tidak bisa dimaksimalkan karena minimnya bahkan tidak pernah mengirim atlet mengikuti kejuaraan.

Dirinya juga mengaku cemburu dengan daerah lain khususnya dari Pulau Jawa yang begitu konsisten dalam pembinaan dan peningkatan prestasi atlet.Salah satunya dengan secara rutin melibatkan atlet terbaiknya mengikuti berbagai kejuaraan nasional bahkan dunia.

"Beberapa pengcab bahkan bisa menggelar kejuaraan daerah secara rutin untuk meningkatkan kemamppuan atlet. Kondisi inipun yang membuat kita akan semakin sulit bersaing," ujar Mustafa yang kini sudah berhenti menangani tim Sulsel sejak terbentuknya kepengurusan baru. M Yusuf

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024