Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Tim Penggerak PKK Sulbar menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting di Desa Barumbung, Kabupaten Polewali Mandar.
"Kegiatan ini berfokus pada sosialisasi pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan balita sebagai langkah konkret dalam menekan angka stunting," kata Kepala Dinkes Provinsi Sulbar drg Asran Masdy di Polewali Mandar, Rabu.
Asran Masdy menegaskan pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan.
"Untuk itu, sosialisasi PMT ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang, khususnya bagi mereka yang rentan terhadap stunting," terangnya.
Pada kegiatan itu, Dinkes dan Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar juga menyerahkan bantuan stimulan berupa 150 rak telur dan 312 kotak susu khusus untuk ibu hamil.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada ibu hamil dan balita sebagai bentuk dukungan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
"Kami berharap dengan adanya bantuan ini kebutuhan gizi ibu hamil dan balita dapat terpenuhi dengan lebih baik, sehingga risiko stunting bisa ditekan," kata Asran Masdy.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya Pemprov Sulbar dalam mewujudkan generasi yang sehat dan bebas dari stunting.
Selain sosialisasi, Kepala Dinkes Sulbar bersama Penjabat Ketua TP PKK Sulbar turut mendampingi tim dari proyek percontohan Pokja IV TP PKK dalam rangka penilaian program Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi (Gelari Pelangi).
"Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas program pencegahan stunting di Desa Barumbung," ujar Asran Masdy.
Sementara Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar Sofha Marwah Bahtiar menyampaikan, Gelari Pelangi merupakan salah satu program unggulan dari TP PKK dan telah berlangsung sejak 2021.
"Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan ketrampilan serta ketahanan ekonomi masyarakat yang merupakan salah satu isu utama dan menjadi fokus gerakan PKK," terangnya.
"Kegiatan ini berfokus pada sosialisasi pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan balita sebagai langkah konkret dalam menekan angka stunting," kata Kepala Dinkes Provinsi Sulbar drg Asran Masdy di Polewali Mandar, Rabu.
Asran Masdy menegaskan pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan.
"Untuk itu, sosialisasi PMT ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang, khususnya bagi mereka yang rentan terhadap stunting," terangnya.
Pada kegiatan itu, Dinkes dan Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar juga menyerahkan bantuan stimulan berupa 150 rak telur dan 312 kotak susu khusus untuk ibu hamil.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada ibu hamil dan balita sebagai bentuk dukungan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
"Kami berharap dengan adanya bantuan ini kebutuhan gizi ibu hamil dan balita dapat terpenuhi dengan lebih baik, sehingga risiko stunting bisa ditekan," kata Asran Masdy.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya Pemprov Sulbar dalam mewujudkan generasi yang sehat dan bebas dari stunting.
Selain sosialisasi, Kepala Dinkes Sulbar bersama Penjabat Ketua TP PKK Sulbar turut mendampingi tim dari proyek percontohan Pokja IV TP PKK dalam rangka penilaian program Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi (Gelari Pelangi).
"Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas program pencegahan stunting di Desa Barumbung," ujar Asran Masdy.
Sementara Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar Sofha Marwah Bahtiar menyampaikan, Gelari Pelangi merupakan salah satu program unggulan dari TP PKK dan telah berlangsung sejak 2021.
"Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan ketrampilan serta ketahanan ekonomi masyarakat yang merupakan salah satu isu utama dan menjadi fokus gerakan PKK," terangnya.