Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui program PLN Peduli berkolaborasi dengan Yayasan Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) membantu menyediakan air bersih bagi warga di Desa Bangkala Loe, Kecamatan Bonto Ramba, dan Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
"Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini menyasar 392 KK warga Desa Bangkala Loe dan Desa Mallasoro di Jeneponto," kata Ketua Tim Pelaksana TLKM, Andi Gunawan Pratama dalam keterangan persnya di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, Jeneponto merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Sulsel yang setiap tahun selalu mengalami krisis air bersih terutama pada musim kemarau.
Menurut dia, kekeringan telah terjadi selama empat tahun terakhir dan baru-baru ini juga terjadi kekeringan yang cukup parah melanda desa yang warganya mayoritas berprofesi sebagai petani.
Ia menambahkan, kondisi saat ini di Desa Bangkala Loe telah terdapat Pamsimas yang didirikan untuk mengelola sumber air dan kebutuhan air bagi masyarakat namun masih terdapat dusun yang pada musim kemarau mengalami kesulitan air bersih, karena berjarak kurang lebih dua kilometer dari sumber air, sehingga air yang tersedia tidak mencukupi untuk sampai ke dusun tersebut.
Selain Desa Bangkala Loe di Kecamatan Bonto Ramba, lanjut dia, ada juga Desa Mallasoro di Kecamatan Bangkala yang juga mengalami krisis air bersih ketika musim kemarau tiba.
Warga desa harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini memang terdapat beberapa titik sumur bor tapi debit air yang dikeluarkan sangat kecil, sehingga pada musim kemarau ada beberapa dusun yang sulit mendapatkan air bersih ditambah belum adanya program Pamsimas di desa tersebut.
"Hal ini yang mendorong PLN dan TLKM berkolaborasi untuk menyediakan air bersih dengan membangun dua sumur bor beserta fasilitas pendukungnya," ujarnya.
Dia mengatakan, program bantuan air bersih ini diawali dengan kegiatan Sosialisasi serta Forum Group Discussion (FGD) bersama pemerintah dan warga desa setempat untuk memastikan program ini dapat dijalankan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Jeneponto Junaedi B mengapresiasi bantuan penyediaan air bersih yang diberikan PLN kepada masyarakat Jeneponto.
Menurut dia, air bersih menjadi salah satu isu di beberapa desa di Kabupaten Jeneponto khususnya di lokasi desa yang menjadi sasaran PLN.
“Pemilihan lokasi bantuan air bersih oleh PLN sudah sangat tepat, untuk itu mewakili masyarakat kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan semoga dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat.” ujar Junaedi.
Senior Manager (SRM) Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi UIP Sulawesi, Nur Akhsin mengungkapkan bantuan air bersih ini merupakan salah satu program prioritas PLN Peduli di tahun 2024.
Selain sebagai bentuk implementasi prinsip ESG PLN, program ini merupakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan UIP Sulawesi terhadap masyarakat di sekitar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang saat ini sedang dilaksanakan di Jeneponto.
Dia berharap, program ini senantiasa dapat memberikan kemanfaatan dan juga memohon dukungan dari seluruh stakeholder baik dari pemerintah hingga masyarakat untuk kelancaran pekerjaan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari pembangkit di Punagaya Kabupaten Jeneponto ke Kabupaten Bantaeng yang sedang dilaksanakan PLN.
Suasana rapat tentang sarana air bersih yang merupakan bantuan dari PLN UIp Sulawesi melalui mitranya Yayasan Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) membantu menyediakan air bersih bagi warga di Desa Bangkala Loe, Kecamatan Bonto Ramba, dan Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Antara/ HO-PLN UIP Sulawesi
"Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini menyasar 392 KK warga Desa Bangkala Loe dan Desa Mallasoro di Jeneponto," kata Ketua Tim Pelaksana TLKM, Andi Gunawan Pratama dalam keterangan persnya di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, Jeneponto merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Sulsel yang setiap tahun selalu mengalami krisis air bersih terutama pada musim kemarau.
Menurut dia, kekeringan telah terjadi selama empat tahun terakhir dan baru-baru ini juga terjadi kekeringan yang cukup parah melanda desa yang warganya mayoritas berprofesi sebagai petani.
Ia menambahkan, kondisi saat ini di Desa Bangkala Loe telah terdapat Pamsimas yang didirikan untuk mengelola sumber air dan kebutuhan air bagi masyarakat namun masih terdapat dusun yang pada musim kemarau mengalami kesulitan air bersih, karena berjarak kurang lebih dua kilometer dari sumber air, sehingga air yang tersedia tidak mencukupi untuk sampai ke dusun tersebut.
Selain Desa Bangkala Loe di Kecamatan Bonto Ramba, lanjut dia, ada juga Desa Mallasoro di Kecamatan Bangkala yang juga mengalami krisis air bersih ketika musim kemarau tiba.
Warga desa harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini memang terdapat beberapa titik sumur bor tapi debit air yang dikeluarkan sangat kecil, sehingga pada musim kemarau ada beberapa dusun yang sulit mendapatkan air bersih ditambah belum adanya program Pamsimas di desa tersebut.
"Hal ini yang mendorong PLN dan TLKM berkolaborasi untuk menyediakan air bersih dengan membangun dua sumur bor beserta fasilitas pendukungnya," ujarnya.
Dia mengatakan, program bantuan air bersih ini diawali dengan kegiatan Sosialisasi serta Forum Group Discussion (FGD) bersama pemerintah dan warga desa setempat untuk memastikan program ini dapat dijalankan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Jeneponto Junaedi B mengapresiasi bantuan penyediaan air bersih yang diberikan PLN kepada masyarakat Jeneponto.
Menurut dia, air bersih menjadi salah satu isu di beberapa desa di Kabupaten Jeneponto khususnya di lokasi desa yang menjadi sasaran PLN.
“Pemilihan lokasi bantuan air bersih oleh PLN sudah sangat tepat, untuk itu mewakili masyarakat kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan semoga dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat.” ujar Junaedi.
Senior Manager (SRM) Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi UIP Sulawesi, Nur Akhsin mengungkapkan bantuan air bersih ini merupakan salah satu program prioritas PLN Peduli di tahun 2024.
Selain sebagai bentuk implementasi prinsip ESG PLN, program ini merupakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan UIP Sulawesi terhadap masyarakat di sekitar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang saat ini sedang dilaksanakan di Jeneponto.
Dia berharap, program ini senantiasa dapat memberikan kemanfaatan dan juga memohon dukungan dari seluruh stakeholder baik dari pemerintah hingga masyarakat untuk kelancaran pekerjaan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari pembangkit di Punagaya Kabupaten Jeneponto ke Kabupaten Bantaeng yang sedang dilaksanakan PLN.