Mamuju (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar Gunawan Purbowo merilis produksi pisang di provinsi itu mencapai 184.574 ton per tahun dan mengungguli Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni sebesar 168.284 ton pada tahun produksi 2023.
"Sulbar produsen pisang terbesar di pulau Sulawesi sehingga berpeluang menarik investasi," kata Gunawan Purbowo di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan BI Sulbar mendukung langkah pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi pisang melalui investasi demi kemajuan perekonomian daerah.
Gunawan menyebut selain pisang, komoditi sukun di Sulbar juga berkembang baik dengan tingkat produksi 1.405 ton.
"Namun, produksi sukun di Sulbar masih kalah jika dibandingkan produksi sukun di Sulsel yang mencapai 13.090 ton pada tahun 2023," katanya.
Selain itu, sektor perikanan tangkap di Sulbar yang produksinya mencapai 67.017 ton, juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 4,33 persen dan komoditi yang paling berkontribusi yakni ikan tuna, ikan cakalang, dan ikan layang.
Ia menyampaikan, komoditi pisang sukun maupun komoditi di sektor perikanan itu akan didorong menjadi komoditi andalan guna menarik investasi di Sulbar.
"BI Sulbar dan Pemprov Sulbar berkolaborasi mendorong perbankan agar membantu pengembangan produksi sektor tersebut melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang tersedia di Sulbar sekitar Rp3,4 triliun, sehingga ketika berkembang akan dilirik investor untuk berinvestasi," katanya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulbar akan mengalokasikan anggaran APBD 2025 untuk pengadaan bibit tanaman produktif seperti pisang dan sukun untuk dikembangkan masyarakat, serta membantu sarana dan prasarana nelayan meningkatkan produksi perikanan.
"Pemprov Sulbar menjalankan sistem ekonomi hijau dan biru dan tiga komoditi tersebut akan dikembangkan kedepannya agar berkontribusi bagi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
"Sulbar produsen pisang terbesar di pulau Sulawesi sehingga berpeluang menarik investasi," kata Gunawan Purbowo di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan BI Sulbar mendukung langkah pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi pisang melalui investasi demi kemajuan perekonomian daerah.
Gunawan menyebut selain pisang, komoditi sukun di Sulbar juga berkembang baik dengan tingkat produksi 1.405 ton.
"Namun, produksi sukun di Sulbar masih kalah jika dibandingkan produksi sukun di Sulsel yang mencapai 13.090 ton pada tahun 2023," katanya.
Selain itu, sektor perikanan tangkap di Sulbar yang produksinya mencapai 67.017 ton, juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 4,33 persen dan komoditi yang paling berkontribusi yakni ikan tuna, ikan cakalang, dan ikan layang.
Ia menyampaikan, komoditi pisang sukun maupun komoditi di sektor perikanan itu akan didorong menjadi komoditi andalan guna menarik investasi di Sulbar.
"BI Sulbar dan Pemprov Sulbar berkolaborasi mendorong perbankan agar membantu pengembangan produksi sektor tersebut melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang tersedia di Sulbar sekitar Rp3,4 triliun, sehingga ketika berkembang akan dilirik investor untuk berinvestasi," katanya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulbar akan mengalokasikan anggaran APBD 2025 untuk pengadaan bibit tanaman produktif seperti pisang dan sukun untuk dikembangkan masyarakat, serta membantu sarana dan prasarana nelayan meningkatkan produksi perikanan.
"Pemprov Sulbar menjalankan sistem ekonomi hijau dan biru dan tiga komoditi tersebut akan dikembangkan kedepannya agar berkontribusi bagi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.