Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin mendorong pihak terkait agar daerah itu memiliki merek (brand) tersendiri atas produk perkebunan.

"Saya berharap, Sulbar memiliki merek tersendiri atas berbagai produk perkebunan," kata Bahtiar, saat mengunjungi kelompok tani di Desa Salubarana, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sabtu.

Kunjungan tersebut sebagai respon permintaan kelompok tani agar Penjabat Gubernur Sulbar menemui petani di Desa Salubarana. 

Pada kunjungan tersebut, Penjabat Gubernur mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Peternak Muda Keren (PPMK) Kabupaten Mamuju.

Bahtiar juga melakukan diskusi langsung dengan sejumlah petani binaan P4S PPMK Desa Salubarana serta memberi masukan dan saran dalam membangun ekosistem hortikultura. 

"Kita mau kembangkan yang kita punya sendiri dan kita harus punya merek sendiri. Makanya ketika ada potensi komoditi, kita harus mendapat sertifikasi agar nilai jualnya bertambah. Misalnya, durian khas Sulbar, yakni Tallo-tallo atau durian Mamoang," terang Bahtiar.

Jika masyarakat tertarik mengembangkan, Penjabat Gubernur berjanji akan membantu masyarakat melakukan sertifikasi dan memproduksi bibit untuk pengembangan durian tersebut. 

"Kami juga akan membantu melalui APBD 2025. Tidak hanya komoditi durian, hal serupa juga berlaku untuk komoditi lain seperti cabai, pepaya, semangka dan jenis hortikultura lain, juga tanaman kakao dan kopi," jelas Bahtiar.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani P4S PPMK Kabupaten Mamuju Muhammad Padil mengatakan, kunjungan Penjabat Gubernur Sulbar tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah yang ingin membantu masyarakat mengembangkan pertanian dan peternakan di Sulbar.

"Kunjungan ini tindak lanjut dari pertemuan petani nelayan dari enam kabupaten dan Penjabat Gubernur telah merealisasikan janjinya. Ini juga keinginan petani yang berharap Penjabat Gubernur bisa melihat langsung kondisi pengembangan hortikultura dan peternakan di sini," kata Padil. 

Para petani lanjut Padil berharap, dengan kunjungan tersebut, Penjabat Gubernur  bisa melihat langsung bahwa ada pusat pelatihan pertanian di Mamuju. 

"Lahan yang dikelola di sini seluas dua hektare dan banyak petani binaan di Desa Salubarana," ujar Padil.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024