Makassar (ANTARA) - Pj Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, mengajak semua stakeholder berkepentingan untuk berkomitmen menjaga keberlanjutan infrastruktur transportasi yang telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir.
Zudan Arif pada peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke-54 tahun di Makassar, Rabu, juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi untuk melihat kembali hal-hal yang telah diraih dalam 10 tahun terakhir.
Dalam kesempatan tersebut, Zudan juga membacakan sambutan seragam Menteri Perhubungan RI yang menyampaikan jika Indonesia telah menunjukkan kemajuan pesat di sektor transportasi yang berperan penting dalam mewujudkan visi Presiden Joko Widodo, yakni Indonesia Maju, Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Dengan paradigma pembangunan Indonesia-sentris, infrastruktur transportasi diperluas hingga ke seluruh pelosok negeri.
Beberapa perkembangan transportasi Indonesia dapat dilihat dari beberapa daerah. Seperti Sulawesi yang kini memiliki jaringan perkeretaapian yang sebelumnya belum ada. Selain itu, dari 27 bandara baru yang dibangun, 23 di antaranya berada di Luar Jawa, sehingga memperkuat konektivitas antarwilayah.
Ratusan pelabuhan juga telah dibangun di pulau-pulau terluar Indonesia dan menjadikan daerah-daerah tersebut lebih terhubung dengan wilayah lain. Upaya tersebut juga diimbangi dengan subsidi operasional yang memungkinkan layanan transportasi lebih terjangkau dan merata di seluruh nusantara.
Salah satu pencapaian besar yang patut disyukuri adalah kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung yang mampu melaju hingga 350 km/jam.
Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi ini. Waktu tempuh antara kedua kota kini hanya 45 menit, suatu lompatan besar bagi mobilitas nasional.
Tidak hanya itu, teknologi kereta tanpa masinis Lintas Raya Terpadu (LRT) kini telah beroperasi di Jakarta dan Palembang, sementara di Ibu Kota Nusantara, masyarakat dapat menikmati kereta otonom atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART).
Inovasi-inovasi ini tidak hanya membuat transportasi lebih efisien, namun juga ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi di sektor transportasi.
Selain infrastruktur fisik, transformasi digital juga memainkan peran penting dalam meningkatkan layanan transportasi. Digitalisasi di sektor transportasi telah diterapkan di seluruh Indonesia, sehingga membuat layanan lebih efisien, efektif, nyaman, dan memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai model transportasi modern.
Pembangunan jaringan perkeretaapian di Pulau Sulawesi dimulai di Sulsel. Saat ini, sudah terbangun rute Maros - Barru, dan sudah dimanfaatkan. Selanjutnya, pembangunan dilanjutkan hingga ke Kota Parepare. Dalam perencanaannya, kereta api ini akan menghubungkan semua provinsi di Pulau Sulawesi.
Zudan Arif pada peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke-54 tahun di Makassar, Rabu, juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi untuk melihat kembali hal-hal yang telah diraih dalam 10 tahun terakhir.
Dalam kesempatan tersebut, Zudan juga membacakan sambutan seragam Menteri Perhubungan RI yang menyampaikan jika Indonesia telah menunjukkan kemajuan pesat di sektor transportasi yang berperan penting dalam mewujudkan visi Presiden Joko Widodo, yakni Indonesia Maju, Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Dengan paradigma pembangunan Indonesia-sentris, infrastruktur transportasi diperluas hingga ke seluruh pelosok negeri.
Beberapa perkembangan transportasi Indonesia dapat dilihat dari beberapa daerah. Seperti Sulawesi yang kini memiliki jaringan perkeretaapian yang sebelumnya belum ada. Selain itu, dari 27 bandara baru yang dibangun, 23 di antaranya berada di Luar Jawa, sehingga memperkuat konektivitas antarwilayah.
Ratusan pelabuhan juga telah dibangun di pulau-pulau terluar Indonesia dan menjadikan daerah-daerah tersebut lebih terhubung dengan wilayah lain. Upaya tersebut juga diimbangi dengan subsidi operasional yang memungkinkan layanan transportasi lebih terjangkau dan merata di seluruh nusantara.
Salah satu pencapaian besar yang patut disyukuri adalah kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung yang mampu melaju hingga 350 km/jam.
Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi ini. Waktu tempuh antara kedua kota kini hanya 45 menit, suatu lompatan besar bagi mobilitas nasional.
Tidak hanya itu, teknologi kereta tanpa masinis Lintas Raya Terpadu (LRT) kini telah beroperasi di Jakarta dan Palembang, sementara di Ibu Kota Nusantara, masyarakat dapat menikmati kereta otonom atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART).
Inovasi-inovasi ini tidak hanya membuat transportasi lebih efisien, namun juga ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi di sektor transportasi.
Selain infrastruktur fisik, transformasi digital juga memainkan peran penting dalam meningkatkan layanan transportasi. Digitalisasi di sektor transportasi telah diterapkan di seluruh Indonesia, sehingga membuat layanan lebih efisien, efektif, nyaman, dan memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai model transportasi modern.
Pembangunan jaringan perkeretaapian di Pulau Sulawesi dimulai di Sulsel. Saat ini, sudah terbangun rute Maros - Barru, dan sudah dimanfaatkan. Selanjutnya, pembangunan dilanjutkan hingga ke Kota Parepare. Dalam perencanaannya, kereta api ini akan menghubungkan semua provinsi di Pulau Sulawesi.