Makassar (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengerahkan ratusan personil untuk mengamankan proses pencabutan nomor urut peserta pilkada serentak, di salah satu hotel di Makassar, Senin (23/9). 

"Sekaitan dengan giat esok pencabutan nomor urut serta deklarasi kampanye damai, Polda Sulsel sudah menyiapkan kesiapan keamanan dengan jumlah personil kurang lebih 450 orang," kata Kepala Posko Pengamanan Polda Sulsel, AKBP Woro Susilo usai rapat koordinasi di Makassar, Minggu.

Adapun titik-titik pengamanan, kata dia, yang menjadi proyeksi objek yakni di sekitar hotel, termasuk PAM pengamanan jalur lalu lintas di Jalan Andi Pangeran Pettarani sampai dengan Jalan Andi Djemma yang berada di wilayah hotel pelaksanaan acara.   
 
"Selain di dalam wilayah hotel, kita fokuskan ada tujuh titik termasuk di PAM jalur sepanjang Andi Pangeran Pettarani dan Andi Djemma. Pengamanan ini menjadi tugas dan tanggungjawab Polri yang mengedepankan tanggungjawab pengamanan," tuturnya. 

Mantan Kasubbid Provos Bidpropam Polda Sulsel ini mengemukakan bahwa dari hasil rapat koordinasi bersama KPU Sulsel, Bawaslu Sulsel maupun tim liaison officer (LO) paslon gubernur dan wakil gubernur disepakati pembatasan orang masuk. Undangan per paslon beserta tim, parpol pengusulnya maksimal 100 orang.   
 
"Imbauan kepada seluruh LO tadi sudah kita sampaikan, untuk massa atau yang akan mengikuti undangan pencabutan nomor urut besok agar saling menjaga ketertiban dan atas kerja samanya demi suksesnya kegiatan," kata mantan Kapolsek Panakukang itu menekankan. 

Sedangkan bagi pengguna jalan saat pelaksanaan kegiatan di mulai pukul 08.00 Wita disampaikan akan sedikit padat di Jalan Pettarani. Karena sebagian jalan di depan hotel akan disterilkan, tujuannya untuk memperlancar proses kegiatan. 

Saat ditanyakan apakah personil Polrestabes Makassar juga dikerahkan untuk pengamanan, kata dia, sudah dipastikan ada, sebab itu bagian dari tanggung jawab wilayahnya. 

"Ada tujuh Satgas di Polda besok turun semua. Mulai dari preventif, intel, Samapta, terus dari Brimob, Reskrim termasuk Tim Dokkes dan Tim Sterilisasi semua turun," paparnya kepada wartawan.
  Ketua KPU Sulsel Hasbullah (tengah) didampingi anggotanya Ahmad Adiwijaya (kanan) beserta Sekretaris KPU Sulsel Muhammad Adnan Tahir (kiri) saat rapat koordinasi persiapan pencabutan nomor urut Pilkada serentak Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 27 November 2024 di Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (22/9/2024). ANTARA/Darwin Fatir.


Skema pencabutan nomor urut

Sementara itu, Ketua KPU Sulsel Hasbullah menyampaikan dalam rakor tersebut untuk keseluruhan tamu undangan sebanyak 500 orang. Setiap paslon berserta tim dan parpol pengusulnya dibatasi maksimal 100 orang, media 100 orang dan Organisasi Masyarakat 50 orang. 

Selain paslon dan timnya, KPU Sulsel juga mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yaitu Pj Gubernur Sulsel, Kapolda Sulsel, Pangdam XIV Hasanuddin, Kepala Kejaksaan, Danlantamal, Danlanud, beserta pejabat daerah lainnya. 

Skema pencabutan nomor urut,kata ia, dimulai dari pengambilan nomor antrean di 11 bola-bola yang disiapkan panitia. Selanjutnya, angka terendah yang diambil paslon maka akan  lebih dulu mencabut nomor urut.       

"Ada dua kali pengambilan bola-bola, dan paling rendah akan duluan mengambil nomor urut, dilanjutkan penyerahan plakat nomor urut. Selanjutnya, penandatangan Berita Acara hasil pengundian dan penetapan nomor urut serta penyerahan Surat Keputusan," katanya.

Sebelum rapat pleno ditutup, pasangan calon diberikan waktu 10 menit untuk menyampaikan sepatah kata atau pandangan terhadap nomor urut yang diperolehnya. Pada sesi kedua, usai pencabutan nomor urut dilaksanakan Deklarasi Kampanye Damai di hotel setempat.   

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024