Makassar (ANTARA) - Profesor dari Faculty of Agriculture, Ehime University Koichi Kamiya Jepang turut hadir membahas studi genetika dan genomik untuk konservasi keanekaragaman hayati di Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Prof Koichi Kamiya dalam keterangan resmi yang diterima di Makassar, Minggu, mengatakan keragaman genetik adalah perbedaan DNA antarindividu atau perbedaan antarpopulasi.
Keragaman genetik termasuk mutasi dan rekombinasi genetik serta sumber utama keragaman genetik.
"Mutasi tunggal akan mengubah frekuensi lintas generasi, sementara mutasi netral ciri-cirinya adalah frekuensi meningkat atau menurun kecepatannya tergantung pada ukuran populasi, tetap atau hilang dalam suatu populasi dan dibagi antara populasi distrik melalui migrasi," jelas Prof Koichi Kamiya.
Ia juga menegaskan soal keanekaragaman filogeografi pohon hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di Asia Tenggara secara historis tidak stabil, perubahan iklim pada zaman Pleistosen telah mempengaruhi pola variasi genetik populasi dan distribusi biogeografis spesies.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan Unhas Dr Syamsu Rijal SHut MSi IPU mengucapkan terima kasih atas kehadiran Prof Koichi Kamiya pada kegiatan kuliah umum di Unhas.
"Saya sangat berharap mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengetahuan tentang studi genetika dan genomik untuk keanekaragaman konservasi hayati," jelas Dr Syamsu Rijal.
Sementara Ketua Program Studi Konservasi Hutan Fakultas Kehutanan Unhas Prof Dr Ngakan Putu Oka MSc. menyampaikan bahwa penelitian dengan pendekatan genetika masih belum banyak dilakukan di prodi konservasi hutan, sehingga dari itu kedatangan Prof Kamiya sangat berharga kali ini.
"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Prof Kamiya, yang di sela-sela kesibukannya masih menyempatkan melakukan kuliah umum hari ini," ujarnya.
"Kesempatan ini akan mahasiswa gunakan dengan baik untuk memperluas khazanah pengetahuan mengenai pendekatan molekuler dalam memecahkan masalah-masalah konservasi khususnya di Bioregion Wallacea," jelas Prof Oka.
Ia berharap kunjungan Prof Kamiya itu akan menjadi pembuka jalan kerja sama selanjutnya bagi program studi Konservasi Hutan dan jembatan kesempatan untuk mahasiswa melakukan studi di Ehime University.
Prof Koichi Kamiya dalam keterangan resmi yang diterima di Makassar, Minggu, mengatakan keragaman genetik adalah perbedaan DNA antarindividu atau perbedaan antarpopulasi.
Keragaman genetik termasuk mutasi dan rekombinasi genetik serta sumber utama keragaman genetik.
"Mutasi tunggal akan mengubah frekuensi lintas generasi, sementara mutasi netral ciri-cirinya adalah frekuensi meningkat atau menurun kecepatannya tergantung pada ukuran populasi, tetap atau hilang dalam suatu populasi dan dibagi antara populasi distrik melalui migrasi," jelas Prof Koichi Kamiya.
Ia juga menegaskan soal keanekaragaman filogeografi pohon hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di Asia Tenggara secara historis tidak stabil, perubahan iklim pada zaman Pleistosen telah mempengaruhi pola variasi genetik populasi dan distribusi biogeografis spesies.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan Unhas Dr Syamsu Rijal SHut MSi IPU mengucapkan terima kasih atas kehadiran Prof Koichi Kamiya pada kegiatan kuliah umum di Unhas.
"Saya sangat berharap mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengetahuan tentang studi genetika dan genomik untuk keanekaragaman konservasi hayati," jelas Dr Syamsu Rijal.
Sementara Ketua Program Studi Konservasi Hutan Fakultas Kehutanan Unhas Prof Dr Ngakan Putu Oka MSc. menyampaikan bahwa penelitian dengan pendekatan genetika masih belum banyak dilakukan di prodi konservasi hutan, sehingga dari itu kedatangan Prof Kamiya sangat berharga kali ini.
"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Prof Kamiya, yang di sela-sela kesibukannya masih menyempatkan melakukan kuliah umum hari ini," ujarnya.
"Kesempatan ini akan mahasiswa gunakan dengan baik untuk memperluas khazanah pengetahuan mengenai pendekatan molekuler dalam memecahkan masalah-masalah konservasi khususnya di Bioregion Wallacea," jelas Prof Oka.
Ia berharap kunjungan Prof Kamiya itu akan menjadi pembuka jalan kerja sama selanjutnya bagi program studi Konservasi Hutan dan jembatan kesempatan untuk mahasiswa melakukan studi di Ehime University.