Makassar (ANTARA) -
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Kota Makassar yakni Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo tengah membangun ekosistem Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) go global atau go ekspor.
"Dua tahun terakhir ini kita membentuk yang namanya ekosistem ekspor yang kita mulai dari pelaku UMKM, kita coba bentuk melalui pendampingan secara intens," kata Penanggungjawab Pelatihan UMKM dari Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Makassar Tasmil di Makassar, Senin.
"Dua tahun terakhir ini kita membentuk yang namanya ekosistem ekspor yang kita mulai dari pelaku UMKM, kita coba bentuk melalui pendampingan secara intens," kata Penanggungjawab Pelatihan UMKM dari Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Makassar Tasmil di Makassar, Senin.
Ekosistem ekspor ini memerlukan berbagai standar dari UMKM yang dikurasi oleh Kemenkominfo untuk komitmen menuju go global. Mulai dari omzet UMKM, potensi produk dan literasi digital.
Maka dari itu, pemilihan UMKM bukan lagi yang berada di kelas basic atau dasar, namun sudah berada di kelas madya.
"Secara operasional, mereka harus sudah memiliki email, sudah biasa membuat konten dan sisa kita ajarkan bagaimana optimasi konten. Kemudian diberikan materi security," ujarnya.
Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo memiliki wilayah kerja di 11 provinsi, di antaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan enam provinsi di Papua.
Tahun 2024 ini, Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo menyasar sebanyak 90 pelaku UMKM yang tersebar di tiga daerah, yakni Merauke, Masohi dan Manggarai Barat. Masing-masing lokasi terdiri dari 30 peserta.
Tasmil menjelaskan bahwa tahun 2023 lalu, ekosistem ekspor dimulai dari Sulawesi Selatan yang melibatkan pelaku UMKM di tiga daerah, yakni Kabupaten Bone, Sinjai dan Jeneponto.
Dari pendampingan yang dilakukan di daerah ini, Tasmil mengaku sejumlah pelaku UKM mulai mengirim sampel ke negara tujuan. Bahkan diakui sudah ada yang melakukan ekspor, namun dengan cara ilegal.
"Itulah yang mulai kita coba edukasi supaya dia bisa masuk ke jalur yang benar. Mereka khawatir, jika jalur ini malah menghambat aktifitas ekspornya," kata Tasmil.
Tasmil mengakui bahwa potensi produk ekspor di Sulawesi Selatan sangat besar, hanya saja pola fikir pelaku UMKM yang terbilang memiliki kekhawatiran berlebih untuk mencoba naik kelas dari lokal menuju global.