Mamuju (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan pengecekan dan pengawasan di gudang penyimpanan Kantor KPU Kabupaten Majene untuk memastikan logistik Pilkada serentak 2024 sesuai standar.
"Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan kuantitas logistik yang telah didistribusikan sesuai dengan standar aturan yang ada," kata Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Sulbar Hamrana Hakim, di Mamuju Rabu.
Dia menyebutkan pengawasan itu dilakukan dengan mengecek tinta, bilik pemungutan suara, kabel ties dan segel yang disimpan di gudang penyimpanan logistik KPU Majene,
"Kami juga melakukan pengecekan fisik untuk memastikan tidak ada kerusakan selama proses pengiriman. Begitu juga dengan kelengkapan logistik yang datang, kami pastikan semuanya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan," jelas Hamrana
Dia juga mengatakan proses distribusi logistik pilkada serentak diharapkan terus berjalan lancar hingga mendekati hari pemungutan suara pada 27 November 2024.
"Kami akan tetap siaga dan melakukan pengawasan intensif terhadap setiap proses distribusi logistik, mulai dari pengiriman hingga diterima di seluruh kabupaten sampai tingkat kecamatan," ujarnya.
Ia juga menyarankan agar logistik tidak diletakkan langsung di lantai guna menghindari kelembapan yang dapat menyebabkan kerusakan.
"Misalnya, bilik suara atau logistik lainnya jangan diletakkan langsung di lantai. Sebaiknya ada penyangga atau panel tambahan sehingga logistik tidak langsung bersentuhan dengan lantai, yang bisa membuatnya lembab dan rentan rusak," ujar Hamrana.
Sementara itu, anggota Bawaslu Sulbar Arham Syah mengatakan pengawasan pendistribusian logistik bukan hanya sekadar memastikan barang logistik itu tiba dengan aman, namun juga sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab kepada masyarakat.
"Pengawasan ketat yang kami lakukan diharapkan dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap proses pilkada, serta mengurangi potensi masalah yang mungkin timbul akibat ketidaksesuaian dalam pendistribusian logistik," ujar Arham.
"Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan kuantitas logistik yang telah didistribusikan sesuai dengan standar aturan yang ada," kata Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Sulbar Hamrana Hakim, di Mamuju Rabu.
Dia menyebutkan pengawasan itu dilakukan dengan mengecek tinta, bilik pemungutan suara, kabel ties dan segel yang disimpan di gudang penyimpanan logistik KPU Majene,
"Kami juga melakukan pengecekan fisik untuk memastikan tidak ada kerusakan selama proses pengiriman. Begitu juga dengan kelengkapan logistik yang datang, kami pastikan semuanya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan," jelas Hamrana
Dia juga mengatakan proses distribusi logistik pilkada serentak diharapkan terus berjalan lancar hingga mendekati hari pemungutan suara pada 27 November 2024.
"Kami akan tetap siaga dan melakukan pengawasan intensif terhadap setiap proses distribusi logistik, mulai dari pengiriman hingga diterima di seluruh kabupaten sampai tingkat kecamatan," ujarnya.
Ia juga menyarankan agar logistik tidak diletakkan langsung di lantai guna menghindari kelembapan yang dapat menyebabkan kerusakan.
"Misalnya, bilik suara atau logistik lainnya jangan diletakkan langsung di lantai. Sebaiknya ada penyangga atau panel tambahan sehingga logistik tidak langsung bersentuhan dengan lantai, yang bisa membuatnya lembab dan rentan rusak," ujar Hamrana.
Sementara itu, anggota Bawaslu Sulbar Arham Syah mengatakan pengawasan pendistribusian logistik bukan hanya sekadar memastikan barang logistik itu tiba dengan aman, namun juga sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab kepada masyarakat.
"Pengawasan ketat yang kami lakukan diharapkan dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap proses pilkada, serta mengurangi potensi masalah yang mungkin timbul akibat ketidaksesuaian dalam pendistribusian logistik," ujar Arham.