Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz melanjutkan tahun sempurna melawan seteru beratnya Jannik Sinner dengan memenangkan final China Open, Rabu.
Petenis Spanyol itu menang 6-7(6), 6-4, 7-6(3) dari petenis nomor 1 dunia itu untuk mengangkat trofi ATP 500 di Beijing.
Alcaraz meraih tujuh poin berturut-turut dari 0/3 dalam tie-break set penentu untuk menang dalam pertandingan selama tiga jam 21 menit yang merupakan pertandingan terpanjang selama turnamen tersebut.
"pertandingan yang sangat ketat," kata Alcaraz seperti dilaporkan ATP pada Rabu. "Jannik, sekali lagi, menunjukkan diri sebagai pemain terbaik di dunia. Dari segi pukulan, fisik, mental, dia hebat sekali."
Alcaraz kini unggul 6-4 secara head to head dari Sinner setelah memenangkan ketiga pertemuan mereka musim ini (Indian Wells, Roland Garros, dan Beijing).
Sinner memenangi 18 dari 19 tie-break terakhirnya menuju tie-break set penentuan, tetapi Alcaraz menampilkan permainan terbaiknya dari tertinggal 0/3 hingga menang.
"Saya tak pernah putus asa. Saya tahu setiap tie-break yang dimainkan Jannik hampir berpihak kepadanya," kata Alcaraz.
Petenis berusia 21 tahun itu menjadi petenis pertama yang menjuarai ATP 500 di tiga jenis lapangan (keras, tanah liat, dan rumput) sejak 2009.
Alcaraz selanjutnya bermain di Shanghai Masters, yang juga diikuti Sinner.
Kemenangan Alcaraz atas Sinner memperkecil ketertinggalan petenis Spanyol itu atas petenis Italia tersebut dalam perebutan gelar No.1 ATP akhir tahun.
Namun, Alcaraz yang berada pada posisi kedua masih terpaut 2.820 poin dari Sinner yang memuncaki ATP Live Race To Turin, yang menjadi barometer perebutan gelar nomor satu akhir tahun.
Petenis Spanyol itu menang 6-7(6), 6-4, 7-6(3) dari petenis nomor 1 dunia itu untuk mengangkat trofi ATP 500 di Beijing.
Alcaraz meraih tujuh poin berturut-turut dari 0/3 dalam tie-break set penentu untuk menang dalam pertandingan selama tiga jam 21 menit yang merupakan pertandingan terpanjang selama turnamen tersebut.
"pertandingan yang sangat ketat," kata Alcaraz seperti dilaporkan ATP pada Rabu. "Jannik, sekali lagi, menunjukkan diri sebagai pemain terbaik di dunia. Dari segi pukulan, fisik, mental, dia hebat sekali."
Alcaraz kini unggul 6-4 secara head to head dari Sinner setelah memenangkan ketiga pertemuan mereka musim ini (Indian Wells, Roland Garros, dan Beijing).
Sinner memenangi 18 dari 19 tie-break terakhirnya menuju tie-break set penentuan, tetapi Alcaraz menampilkan permainan terbaiknya dari tertinggal 0/3 hingga menang.
"Saya tak pernah putus asa. Saya tahu setiap tie-break yang dimainkan Jannik hampir berpihak kepadanya," kata Alcaraz.
Petenis berusia 21 tahun itu menjadi petenis pertama yang menjuarai ATP 500 di tiga jenis lapangan (keras, tanah liat, dan rumput) sejak 2009.
Alcaraz selanjutnya bermain di Shanghai Masters, yang juga diikuti Sinner.
Kemenangan Alcaraz atas Sinner memperkecil ketertinggalan petenis Spanyol itu atas petenis Italia tersebut dalam perebutan gelar No.1 ATP akhir tahun.
Namun, Alcaraz yang berada pada posisi kedua masih terpaut 2.820 poin dari Sinner yang memuncaki ATP Live Race To Turin, yang menjadi barometer perebutan gelar nomor satu akhir tahun.