Makassar (ANTARA) - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan akhirnya menemukan empat nelayan yang sebelumnya hilang kontak dan tidak kembali di perairan Arawange Barru, Sulawesi Selatan dalam keadaan selamat.
"Keempat nelayan ini berhasil ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas IA Makassar Muhammad Arif Anwar di Makassar, Senin.
Dari informasi yang diterima, nelayan tersebut sempat berteduh di pulau terdekat selama satu malam karena kondisi gelombang laut cukup tinggi dan kurang bersahabat untuk dilintasi.
"Infonya nelayan tersebut tidak kembali sesuai waktu biasanya dikarenakan belum mendapatkan hasil tangkapan, lalu mencari ikan hingga menjelang malam. Namun, saat akan kembali cuaca kurang baik maka mereka berteduh ke pulau terkecil," tutur Arif.
Keempat nelayan ditemukan saat hendak kembali sekitar lima nautical mil barat daya dari Pantai Lasanroi, Kabupaten Barru dan langsung dikawal kembali ke pesisir untuk bertemu keluarganya.
Sebagai SMC (SAR Mission Coordinator), Arif bersyukur keempat nelayan bisa ditemukan selamat dan menyampaikan terima kasih atas upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dan operasi SAR dinyatakan ditutup.
Ia juga menyampaikan imbauan kepada nelayan agar memantau prediksi cuaca dan perkiraan tinggi gelombang di perairan dari info yang dirilis BMKG. Karena menurut dia, bisa membantu nelayan untuk menentukan kapan waktu aman untuk melaut dan segera kembali pulang.
"Kami juga mengimbau agar nelayan kita bisa memiliki alat komunikasi selain alat keselamatan diri di atas kapalnya. Hal ini bertujuan untuk membantu menginfokan kepada keluarga atau pihak berwenang apabila nelayan mengalami kendala saat sedang melaut," kata Arif menyarankan.
"Keempat nelayan ini berhasil ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas IA Makassar Muhammad Arif Anwar di Makassar, Senin.
Dari informasi yang diterima, nelayan tersebut sempat berteduh di pulau terdekat selama satu malam karena kondisi gelombang laut cukup tinggi dan kurang bersahabat untuk dilintasi.
"Infonya nelayan tersebut tidak kembali sesuai waktu biasanya dikarenakan belum mendapatkan hasil tangkapan, lalu mencari ikan hingga menjelang malam. Namun, saat akan kembali cuaca kurang baik maka mereka berteduh ke pulau terkecil," tutur Arif.
Keempat nelayan ditemukan saat hendak kembali sekitar lima nautical mil barat daya dari Pantai Lasanroi, Kabupaten Barru dan langsung dikawal kembali ke pesisir untuk bertemu keluarganya.
Sebagai SMC (SAR Mission Coordinator), Arif bersyukur keempat nelayan bisa ditemukan selamat dan menyampaikan terima kasih atas upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dan operasi SAR dinyatakan ditutup.
Ia juga menyampaikan imbauan kepada nelayan agar memantau prediksi cuaca dan perkiraan tinggi gelombang di perairan dari info yang dirilis BMKG. Karena menurut dia, bisa membantu nelayan untuk menentukan kapan waktu aman untuk melaut dan segera kembali pulang.
"Kami juga mengimbau agar nelayan kita bisa memiliki alat komunikasi selain alat keselamatan diri di atas kapalnya. Hal ini bertujuan untuk membantu menginfokan kepada keluarga atau pihak berwenang apabila nelayan mengalami kendala saat sedang melaut," kata Arif menyarankan.