Makassar (ANTARA) - Pemerhati masalah pendidikan di Sulawesi Selatan (Sulsel) DR Hadawiah Hatita mengatakan Menteri Pendidikan Tinggi dalam kabinet yang disusun Presiden Prabowo saat ini harus berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan.
"Kualitas pendidikan itu salah satunya dapat didukung oleh kemudahan aksesibilitas terhadap beasiswa S1, S2, dan S3, baik itu dosen maupun mahasiswa," kata Akademisi dari Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Hadawiah Hatita, di Makassar, Minggu.
Menurut dia, akses beasiswa dalam relevansinya pada pendidikan tinggi di Indonesia itu dapat diperoleh dari kerja sama antara universitas baik dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, lanjut dia, penguatan riset dosen dan mahasiswa, inovasi pada bidang pendidikan juga sangat penting, dan keterhubungan dengan industri.
Dia mengatakan pengembangan karakter dan keterampilan mahasiswa harus menjadi prioritas untuk memastikan lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.
"Dan tak kalah pentingnya adalah peningkatan karier dosen, dosen sebagai tenaga pendidik untuk generasi bangsa harus mendapat perhatian khusus," katanya.
Alasannya, kata dia, agar dosen menjadi lebih konsentrasi untuk menjalankan beban kerja sebagai dosen, sehingga tidak bekerja lagi di luar dari kerja-kerja akademik.
Semua itu, menurut dia, untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang handal dan memiliki kemampuan daya saing global.
"Kualitas pendidikan itu salah satunya dapat didukung oleh kemudahan aksesibilitas terhadap beasiswa S1, S2, dan S3, baik itu dosen maupun mahasiswa," kata Akademisi dari Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Hadawiah Hatita, di Makassar, Minggu.
Menurut dia, akses beasiswa dalam relevansinya pada pendidikan tinggi di Indonesia itu dapat diperoleh dari kerja sama antara universitas baik dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, lanjut dia, penguatan riset dosen dan mahasiswa, inovasi pada bidang pendidikan juga sangat penting, dan keterhubungan dengan industri.
Dia mengatakan pengembangan karakter dan keterampilan mahasiswa harus menjadi prioritas untuk memastikan lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.
"Dan tak kalah pentingnya adalah peningkatan karier dosen, dosen sebagai tenaga pendidik untuk generasi bangsa harus mendapat perhatian khusus," katanya.
Alasannya, kata dia, agar dosen menjadi lebih konsentrasi untuk menjalankan beban kerja sebagai dosen, sehingga tidak bekerja lagi di luar dari kerja-kerja akademik.
Semua itu, menurut dia, untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang handal dan memiliki kemampuan daya saing global.