Mamuju (ANTARA Sulbar) - Provinsi Sulawesi Barat perlu memerlukan laboratorium pangan untuk mencegah beredarnya pangan yang berbahaya untuk dikomsumsi, kata Kepala BKP Provinsi Sulbar, Suharnati, di Mamuju, Selasa.

"Berdasarkan pendataan yang dilakukan selama tiga tahun terakhir, masih banyak pangan yang ditemukan tidak sehat dan bersih serta bebas penyakit," kata Suharnati.

Oleh karena itu ia meminta pemerintah pusat dapat membantu Sulbar dengan mengalokasikan anggaran untuk membangun laboratorium pangan guna mengantisipasi beredarnya pangan berbahaya.

"Pemerintah Provinsi Sulbar berharap pemerintah pusat memberikan bantuan membangun laboratorium itu agar keamanan pangan di Sulbar tetap terjaga dan aman untuk dikomsumsi masyarakat secara luas," kata dia.

Dengan adanya laboratorium tersebut, menurut dia, pangan berbahaya akan dapat dideteksi dan dapat dicegah beredar di Sulbar.

Ia mengatakan kasus serta kejadian ketidakamanan pangan yang masih banyak dijumpai seperti penggunaan formalin dan keracunan pangan perlu diantisipasi agar tidak beredar.

Selain itu adanya kecendrungan peningkatan impor buah dan sayuran yang belum pasti aman dikonsumsi.

Dia mengatakan keamanan pangan yang merupakan persyaratan utama pangan bagi masyarakat, harus dipenuhi oleh setiap produk pangan yang akan diedarkan ataupun dikonsumsi masyarakat.

"Kemanan harus mulai dari saat diproduksi di lahan pertanian hingga siap dikonsumsi," kata Suharnati.  M Anthony

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024