Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat, menyampaikan tetap siap melakukan langkah antisipasi terhadap dampak bencana alam selama proses mudik lebaran 1435 Hijriah.

"Sesuia dengan petunjuk gubernur maka semua stakholder harus mempersiapkan secara matang pada proses mudik lebaran, termasuk BPBD harus siaga selama proses perjalanan mudik lebaran," kata Kepala BPBD Sulbar, Darno Madjid di Mamuju, Rabu.

Menurut dia, bentuk kesiapan yang dilakukan dengan cara membuka posko pengaduan selama 1x24 jam.

"Posko pengaduan ini telah disiapkan sejak H-7 Lebaran hingga H+7 lebaran. Ini sesuai dengan hasil keputusan bersama dengan stakholder terkait," katanya.

Darno menyampaikan, jajaran BPBD akan membangun kerjasama dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, TNI dan Polri.

Beberapa titik rawan terjadinya longsor sepanjang jalur trans Sulawesi bagian barat, terdapat di wilayah Kabupaten Majene dan sebahagian di wilayah kabupaten Mamuju Tengah dan wilayah Kabupaten Mamasa.

"Daerah yang dianggap rawan bencana terdapat dilintas Trans Sulawesi di Kabupaten Majene karena masih ada proses pengerjaan dan banyak timbunan material berserakan dijalan," katanya.

Apalagi pada jalur lintas kabupaten Mamasa juga sangat rawan terjadinya musibah longsor.

Untuk itu kata Darni, jajarannya telah menyiapkan Unit Reaksi Cepat (URC), sarana dan prasarana dengan dukungan 28 personil jaga.

"Intinya kami akan siaga selama 24 Jam. Kami juga menghimbau kepada masyarakat yang melakukan mudik agar taat aturan lalu lintas dan tetap mengutamakan keselamatan penumpang," sarannya. FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024