Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) membentuk unit pembibitan rakyat (UPR) untuk membangun ekonomi daerah dari sektor perkebunan.
Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Minggu, mengatakan, UPR dibangun Pemprov Sulbar tersebar diseluruh wilayah Sulbar.
Ia mengatakan, pembangunan UPR tersebut akan dibiayai dengan menggunakan APBD Sulbar pada 2025 dalam rangka meningkatkan produksi perkebunan mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Menurut dia, UPR yang dibangun di antaranya UPR bibit kakao sebanyak 100 unit dengan biaya Rp25 juta untuk setiap UPR.
Selain itu, juga dibangun UPR bibit kopi dan durian sebanyak 200 UPR dengan anggaran sebesar Rp50 juta untuk setiap UPR.
Kemudian dibangun UPR bibit ikan nila sebagai budidaya air tawar dengan anggaran sekitar Rp25 juta untuk setiap UPR.
Ia berharap, dengan pembangunan UPR masyarakat tidak lagi kesulitan bibit meningkatkan komoditi perkebunan dan budi daya air tawar di Sulbar.
"Masyarakat Sulbar akan sangat terbantu, karena tidak lagi membeli bibit yang sangat mahal, selain itu akan bisa produksi sendiri dengan biaya sangat murah," katanya.
Ia berharap, dengan pembangunan UPR tersebut akan membangkitkan semangat petani Sulbar untuk membangun UPR secara mandiri dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan ekonomi daerah.
Ia menyampaikan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sulbar akan menyiapkan masyarakat dan lokasi tersebar seluruh Sulbar dalam rangka membangun UPR tersebut.
Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Minggu, mengatakan, UPR dibangun Pemprov Sulbar tersebar diseluruh wilayah Sulbar.
Ia mengatakan, pembangunan UPR tersebut akan dibiayai dengan menggunakan APBD Sulbar pada 2025 dalam rangka meningkatkan produksi perkebunan mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Menurut dia, UPR yang dibangun di antaranya UPR bibit kakao sebanyak 100 unit dengan biaya Rp25 juta untuk setiap UPR.
Selain itu, juga dibangun UPR bibit kopi dan durian sebanyak 200 UPR dengan anggaran sebesar Rp50 juta untuk setiap UPR.
Kemudian dibangun UPR bibit ikan nila sebagai budidaya air tawar dengan anggaran sekitar Rp25 juta untuk setiap UPR.
Ia berharap, dengan pembangunan UPR masyarakat tidak lagi kesulitan bibit meningkatkan komoditi perkebunan dan budi daya air tawar di Sulbar.
"Masyarakat Sulbar akan sangat terbantu, karena tidak lagi membeli bibit yang sangat mahal, selain itu akan bisa produksi sendiri dengan biaya sangat murah," katanya.
Ia berharap, dengan pembangunan UPR tersebut akan membangkitkan semangat petani Sulbar untuk membangun UPR secara mandiri dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan ekonomi daerah.
Ia menyampaikan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sulbar akan menyiapkan masyarakat dan lokasi tersebar seluruh Sulbar dalam rangka membangun UPR tersebut.