Mamuju (ANTARA) - Perusahaan dari Negara Jepang melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) untuk melakukan investasi di bidang kesehatan.
Sekertaris Daerah (Sekda) Provonsi Sulbar, Muhammad Idris, di Mamuju, Rabu, mengatakan, perusahaan Jepang Kai Ko Kai Cooperation yang berdomisili di Kota Nagoya, telah melakukan penandatangan kerjasama dengan Pemprov Sulbar untuk membangun sektor kesehatan di Sulbar.
Ia mengatakan, perusahaan Jepang tersebut akan melakukan investasi di sektor kesehatan dengan membangun sumber daya manusia (SDM) para tenaga kerja kesehatan di Sulbar.
"Peningkatan SDM tenaga kesehatan tersebut agar kemampuan dan keahliannya dapat meningkat, sehingga semakin profesional dalam menjalankan profesinya," katanya
Menurut dia, perusahaan tersebut akan menampung dan mempekerjakan para perawat Sulbar pada di sejumlah rumah sakit di negara Jepang ketiak SDM yang dimiliki dapat ditingkatkan.
"Sebelum diperkerjakan akan ditingkatkan SDM para perawat Sulbar sehingga akan menjadi peluang bagi tenaga kerja kesehatan di Sulbar meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Ia menyampaikan, Pemprov Sulbar melalui Dinas Tenaga Kerja Sulbar segera akan membuka pendaftaran bagi perawat atau suster untuk diseleksi untuk menjadi tenaga kerja kesehatan di negara Jepang.
"Para tenaga kerja kesehatan juga akan diberikan pelatihan agar dapat berbahasa Jepang, agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, pada gelombang pertama akan diterima dan dilatih perusahaan Jepang tersebut, sebanyak 25 orang tenaga kesehatan Sulbar yang telah menyatakan siap dan untuk dapat bekerja di negara Jepang.
Ia mengatakan, kerjasama Pemprov Sulbar dengan perusahaan Jepang itu dilaksanakan, setelah dilakukan kunjungan ke sejumlah rumah sakit negara Jepang yang telah banyak mempekerjakan tenaga kerja di Indonesia.
"Tenaga kerja kesehatan dari Kota Banjarmasin Provinsi Kalsel, sudah banyak bekerja di negara Jepang mereka sangat senang karena memiliki kesempatan belajar dan dapat bekerja di Jepang," ujarnya.
Sekertaris Daerah (Sekda) Provonsi Sulbar, Muhammad Idris, di Mamuju, Rabu, mengatakan, perusahaan Jepang Kai Ko Kai Cooperation yang berdomisili di Kota Nagoya, telah melakukan penandatangan kerjasama dengan Pemprov Sulbar untuk membangun sektor kesehatan di Sulbar.
Ia mengatakan, perusahaan Jepang tersebut akan melakukan investasi di sektor kesehatan dengan membangun sumber daya manusia (SDM) para tenaga kerja kesehatan di Sulbar.
"Peningkatan SDM tenaga kesehatan tersebut agar kemampuan dan keahliannya dapat meningkat, sehingga semakin profesional dalam menjalankan profesinya," katanya
Menurut dia, perusahaan tersebut akan menampung dan mempekerjakan para perawat Sulbar pada di sejumlah rumah sakit di negara Jepang ketiak SDM yang dimiliki dapat ditingkatkan.
"Sebelum diperkerjakan akan ditingkatkan SDM para perawat Sulbar sehingga akan menjadi peluang bagi tenaga kerja kesehatan di Sulbar meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Ia menyampaikan, Pemprov Sulbar melalui Dinas Tenaga Kerja Sulbar segera akan membuka pendaftaran bagi perawat atau suster untuk diseleksi untuk menjadi tenaga kerja kesehatan di negara Jepang.
"Para tenaga kerja kesehatan juga akan diberikan pelatihan agar dapat berbahasa Jepang, agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, pada gelombang pertama akan diterima dan dilatih perusahaan Jepang tersebut, sebanyak 25 orang tenaga kesehatan Sulbar yang telah menyatakan siap dan untuk dapat bekerja di negara Jepang.
Ia mengatakan, kerjasama Pemprov Sulbar dengan perusahaan Jepang itu dilaksanakan, setelah dilakukan kunjungan ke sejumlah rumah sakit negara Jepang yang telah banyak mempekerjakan tenaga kerja di Indonesia.
"Tenaga kerja kesehatan dari Kota Banjarmasin Provinsi Kalsel, sudah banyak bekerja di negara Jepang mereka sangat senang karena memiliki kesempatan belajar dan dapat bekerja di Jepang," ujarnya.