Jakarta (ANTARA) - Eks Ketua Komisi I DPR periode 2005-2010 Mahfuz Sidik meminta Presiden RI Prabowo Subianto mengantisipasi dampak dari kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap keamanan kawasan Asia Pasifik.
Sebab, kata dia, Trump memiliki keinginan kuat untuk melemahkan China, tidak hanya sekedar melakukan perang dagang AS-China atau hubungan bilateral kedua negara saja.
"Sehingga tidak bisa dipahami hanya sebatas konflik bilateral antar dua negara antara Amerika dengan China saja, tapi ada pola-pola konflik lain yang sangat mungkin digunakan untuk melemahkan China," kata Mahfuz Sidik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia pun mengingatkan dampak langsung dari konflik bilateral antara AS-China tersebut terhadap Indonesia.
"Kalau Amerika ingin melemahkan China, maka pihak-pihak yang ikut membesarkan China atau berafiliasi dengan China juga akan terdampak, seperti Indonesia yang dipersepsikan dalam investasinya lebih condong ke China," ujarnya.
Dia menilai ketegangan di kawasan Asia Pasifik bisa saja menunjukkan peningkatan eskalasi dengan munculnya titik "hotspot baru" perang di kawasan Asia Pasifik usai Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS.
"Kita tidak ingin kawasan Asia Pasifik menjadi hotspot baru, medan tempur baru negara adidaya. Ketegangan domestik ini, tentu saja akan menyulitkan Indonesia ke depannya. Nah, ini yang memang perlu kita antisipasi agar Indonesia tidak menjadi collateral damage," tuturnya.
Selain itu, dia menilai kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS juga membawa konsekuensi bagi penyelesaian konflik di Timur Tengah, terutama kelanjutan kemerdekaan Palestina.
Terlebih, lanjut dia, masyarakat muslim di AS, terutama dari etnis Arab, secara terang-terangan telah memberikan suaranya ke Kamala Harris dan mendukung negara Palestina. Adapun Donald Trump diketahui cenderung membela Israel.
Untuk itu, dia mengingatkan Indonesia harus mampu merespons situasi tersebut dengan memperkuat pola kerja sama yang tidak bersandar pada satu kerja sama saja, melainkan harus banyak alternatif.
"Kita mengapresiasi Presiden Prabowo sudah mulai melakukan gebrakan. Langkah diplomasinya diberbagai forum, mudah-mudahan dapat mempercepat kemerdekaan Palestina," kata dia.
Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) diselenggarakan pada hari Selasa (5/11) waktu AS, diikuti dua kandidat, yakni Donald Trump dan Kamala Harris.
Trump mendeklarasikan kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 pada Rabu (6/11) pagi waktu setempat, seiring proyeksi Fox News yang menyampaikan bahwa Trump meraih 277 suara elektoral (electoral college).
Sedikitnya 270 suara elektoral dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Eks Ketua Komisi I minta Prabowo antisipasi dampak kemenangan Trump
Sebab, kata dia, Trump memiliki keinginan kuat untuk melemahkan China, tidak hanya sekedar melakukan perang dagang AS-China atau hubungan bilateral kedua negara saja.
"Sehingga tidak bisa dipahami hanya sebatas konflik bilateral antar dua negara antara Amerika dengan China saja, tapi ada pola-pola konflik lain yang sangat mungkin digunakan untuk melemahkan China," kata Mahfuz Sidik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia pun mengingatkan dampak langsung dari konflik bilateral antara AS-China tersebut terhadap Indonesia.
"Kalau Amerika ingin melemahkan China, maka pihak-pihak yang ikut membesarkan China atau berafiliasi dengan China juga akan terdampak, seperti Indonesia yang dipersepsikan dalam investasinya lebih condong ke China," ujarnya.
Dia menilai ketegangan di kawasan Asia Pasifik bisa saja menunjukkan peningkatan eskalasi dengan munculnya titik "hotspot baru" perang di kawasan Asia Pasifik usai Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS.
"Kita tidak ingin kawasan Asia Pasifik menjadi hotspot baru, medan tempur baru negara adidaya. Ketegangan domestik ini, tentu saja akan menyulitkan Indonesia ke depannya. Nah, ini yang memang perlu kita antisipasi agar Indonesia tidak menjadi collateral damage," tuturnya.
Selain itu, dia menilai kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS juga membawa konsekuensi bagi penyelesaian konflik di Timur Tengah, terutama kelanjutan kemerdekaan Palestina.
Terlebih, lanjut dia, masyarakat muslim di AS, terutama dari etnis Arab, secara terang-terangan telah memberikan suaranya ke Kamala Harris dan mendukung negara Palestina. Adapun Donald Trump diketahui cenderung membela Israel.
Untuk itu, dia mengingatkan Indonesia harus mampu merespons situasi tersebut dengan memperkuat pola kerja sama yang tidak bersandar pada satu kerja sama saja, melainkan harus banyak alternatif.
"Kita mengapresiasi Presiden Prabowo sudah mulai melakukan gebrakan. Langkah diplomasinya diberbagai forum, mudah-mudahan dapat mempercepat kemerdekaan Palestina," kata dia.
Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) diselenggarakan pada hari Selasa (5/11) waktu AS, diikuti dua kandidat, yakni Donald Trump dan Kamala Harris.
Trump mendeklarasikan kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 pada Rabu (6/11) pagi waktu setempat, seiring proyeksi Fox News yang menyampaikan bahwa Trump meraih 277 suara elektoral (electoral college).
Sedikitnya 270 suara elektoral dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Eks Ketua Komisi I minta Prabowo antisipasi dampak kemenangan Trump