Mamuju (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris mendorong percepatan pendidikan vokasi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah itu.
"Pemprov Sulbar berkomitmen melakukan upaya peningkatan kualitas SDM melalui percepatan pendidikan vokasi," katanya saat melakukan pertemuan dengan Wakil Rektor I Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Ruslin di Makassar Sulawesi Selatan, Selasa.
Pertemuan itu juga dihadiri Dekan Fakultas Vokasi Unhas Muhammad Restu dan Wakil Dekan I Fakultas Vokasi Unhas Zainudin.
Muhammad Idris menyampaikan pertemuan itu membahas terkait dengan percepatan pendidikan vokasi di Sulbar karena sebagai kebutuhan penting untuk meningkatkan SDM di daerah tersebut.
"Ini untuk mempercepat pemenuhan dua masalah mendasar, yakni indeks pembangunan manusia (IPM) kita yang masih jauh dari indeks nasional, yakni 69,85 persen serta ketenagakerjaan yang belum membanggakan," kata dia.
Ia mengungkapkan pendidikan vokasi akan membuat penguatan SDM usia kerja di Sulbar menjadi tenaga-tenaga terampil terdidik yang sudah siap memasuki dunia kerja.
"Untuk percepatan pendidikan vokasi di Sulbar, penjabat gubernur meminta agar segera dilakukan kerja sama dengan perguruan tinggi, salah satunya dengan pihak Unhas Makassar," kata di.
Pemprov Sulbar segera melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Rektor Unhas terkait dengan pendidikan vokasi di Sulbar.
"Dari hasil kesepakatan, insya allah operasional pendidikan vokasi di Unhas akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor Unhas dan Penjabat Gubernur Sulbar yang direncanakan dilaksanakan di Kabupaten Mamuju, pada 18 November 2024," kata Muhammad Idris.
Pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma (ahli pratama, ahli muda, ahli madya dan sarjana terapan) yang setara dengan program pendidikan akademik.
Selain itu, pendidikan diploma empat setara pendidikan strata satu dengan lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.
"Pemprov Sulbar berkomitmen melakukan upaya peningkatan kualitas SDM melalui percepatan pendidikan vokasi," katanya saat melakukan pertemuan dengan Wakil Rektor I Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Ruslin di Makassar Sulawesi Selatan, Selasa.
Pertemuan itu juga dihadiri Dekan Fakultas Vokasi Unhas Muhammad Restu dan Wakil Dekan I Fakultas Vokasi Unhas Zainudin.
Muhammad Idris menyampaikan pertemuan itu membahas terkait dengan percepatan pendidikan vokasi di Sulbar karena sebagai kebutuhan penting untuk meningkatkan SDM di daerah tersebut.
"Ini untuk mempercepat pemenuhan dua masalah mendasar, yakni indeks pembangunan manusia (IPM) kita yang masih jauh dari indeks nasional, yakni 69,85 persen serta ketenagakerjaan yang belum membanggakan," kata dia.
Ia mengungkapkan pendidikan vokasi akan membuat penguatan SDM usia kerja di Sulbar menjadi tenaga-tenaga terampil terdidik yang sudah siap memasuki dunia kerja.
"Untuk percepatan pendidikan vokasi di Sulbar, penjabat gubernur meminta agar segera dilakukan kerja sama dengan perguruan tinggi, salah satunya dengan pihak Unhas Makassar," kata di.
Pemprov Sulbar segera melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Rektor Unhas terkait dengan pendidikan vokasi di Sulbar.
"Dari hasil kesepakatan, insya allah operasional pendidikan vokasi di Unhas akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor Unhas dan Penjabat Gubernur Sulbar yang direncanakan dilaksanakan di Kabupaten Mamuju, pada 18 November 2024," kata Muhammad Idris.
Pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma (ahli pratama, ahli muda, ahli madya dan sarjana terapan) yang setara dengan program pendidikan akademik.
Selain itu, pendidikan diploma empat setara pendidikan strata satu dengan lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.