Makassar, Sulsel (ANTARA) - Pemkab Luwu Timur (Lutim), Sulsel, bersama Bank BNI mendorong literasi dan inklusi keuangan pelaku UMKM dengan menggelar kegiatan bertajuk "Cerdas Kelola Keuangan dan Bangun Kepercayaan Diri Menuju Indonesia Emas 2045" di Malili, Lutim, Rabu.
Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Setdakab Lutim Andi Juana Fachruddin saat kegiatan mengungkapkan saat ini, Indonesia berada di era digital yang semakin berkembang pesat.
Kemajuan teknologi, katanya, tidak hanya membawa perubahan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengubah berbagai sektor usaha, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Di tengah perkembangan ini, penting bagi kita semua, terutama para pelaku usaha maupun UMKM, untuk memiliki kemampuan literasi keuangan yang memadai,” ujarnya.
Menurutnya, dengan literasi keuangan yang baik, para pelaku UMKM akan lebih siap dalam menghadapi risiko-risiko digital, seperti penipuan daring, pengelolaan arus kas yang tepat, hingga penggunaan platform digital yang memerlukan biaya.
Pihaknya berharap dengan adanya program ini, para pelaku UMKM dapat semakin mandiri dalam mengelola keuangan usaha mereka, dan mampu bersaing dengan usaha lain di tingkat nasional maupun global.
“Mari kita manfaatkan kemajuan teknologi dengan cerdas. Tingkatkan literasi keuangan kita agar kita tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku usaha yang bijak dalam mengambil keputusan finansial,” ujar Andi Juana.
Hadir pada kesempatan ini, Sekretaris Disdagkop UKM-P Lutim, Pimpinan Kantor Cabang BNI Malili, perwakilan OPD, narasumber, serta para pelaku UMKM se-Kabupaten Luwu Timur.
Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Setdakab Lutim Andi Juana Fachruddin saat kegiatan mengungkapkan saat ini, Indonesia berada di era digital yang semakin berkembang pesat.
Kemajuan teknologi, katanya, tidak hanya membawa perubahan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengubah berbagai sektor usaha, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Di tengah perkembangan ini, penting bagi kita semua, terutama para pelaku usaha maupun UMKM, untuk memiliki kemampuan literasi keuangan yang memadai,” ujarnya.
Menurutnya, dengan literasi keuangan yang baik, para pelaku UMKM akan lebih siap dalam menghadapi risiko-risiko digital, seperti penipuan daring, pengelolaan arus kas yang tepat, hingga penggunaan platform digital yang memerlukan biaya.
Pihaknya berharap dengan adanya program ini, para pelaku UMKM dapat semakin mandiri dalam mengelola keuangan usaha mereka, dan mampu bersaing dengan usaha lain di tingkat nasional maupun global.
“Mari kita manfaatkan kemajuan teknologi dengan cerdas. Tingkatkan literasi keuangan kita agar kita tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku usaha yang bijak dalam mengambil keputusan finansial,” ujar Andi Juana.
Hadir pada kesempatan ini, Sekretaris Disdagkop UKM-P Lutim, Pimpinan Kantor Cabang BNI Malili, perwakilan OPD, narasumber, serta para pelaku UMKM se-Kabupaten Luwu Timur.