Manado (ANTARA Sulsel) - Asosiasi Petani Kelapa Sulawesi Utara (Apeksu) mengatakan petani dan pengusaha kelapa di daerah itu membutuhkan lebih banyak tungku kopra putih dalam rangka hilirisasi produk kelapa.

"Untuk mengembangkan produk turunan kelapa agar lebih bernilai tambah maka petani membutuhkan tungku kopra putih yang lebih banyak," kata Ketua Apeksu, George Umpel di Manado, Senin.

George mengatakan kebutuhan tungku itu untuk mengolah kelapa menjadi kopra putih sehingga petani mendapatkan nilai tambah yang lebih besar.

Menurut dia, dengan jumlah tungku kopra putih yang banyak, katanya, akan mampu menghasilkan 250 ton kopra putih.

"Pabrikan menjanjikan kepada petani bahwa jika mereka mampu menghasilkan kopra putih sebanyak 250 ton secara berkelanjutan, pabrikan bisa memberikan harga bagus," jelas George.

Sementara itu Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Benny Nongkan mengatakan kopra putih akan menghasilkan banyak produk turunan kelapa.

Harga tungku kopra putih memang lumayan mahal sekitar Rp60 juta per tungku. Namun pemerintah akan terus berupaya memfasilitasi agar petani dapat menghasilkan kopra putih yang lebih baik lagi.

Benny mengatakan satu-satunya cara paling mudah meningkatkan kesejahteraan petani dengan mengoptimalkan produksi kopra putih.

"Kopra putih dua kali lebih mahal ketimbang kopra asapan, dengan biaya pengolahan lebih murah, bila petani mampu diarahkan menghasilkan kopra putih maka kesejahteraan petani seperti yang diharapkan, mampu tercapai," ujarnya.

Harga kopra di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya berada di kisaran Rp7.100 per kilogram. A. Salim


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024