Keerom (ANTARA Sulsel) - Rumah Sakit Umum Daerah Kwaingga Kabupaten Keerom, Jayapura, Papua, membangun beberapa unit gedung, seperti ruang rehap medik, gudang obat dan alat kesehatan, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat setempat.
"Pada tahun 2013, kami mendapat dana hibah sebesar Rp20 miliar, dari salah satu lembaga asing untuk menambah bangunan rumah sakit. Dana tersebut kami pergunakan untuk membangun beberapa unit gedung yang kami perlukan," kata Direktur RSUD Kwaingga dr Ramon Ridhoto di Keerom, Kamis.
Selain ruang rehap medik dan gudang obat dan alat kesehatan, pihaknya juga menambah bangunan baru untuk ruang VIP dan kelas I untuk rawat inap pasien.
"Selain itu, kami juga membangun instalasi pembuangan air limbah (IPAL) rumah sakit. Bahkan saat ini kami sudah bisa manfaatkan IPAL tersebut," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa keseluruhan bangunan itu pengerjaannya dilakukan sejak tahun 2013 dan kini sudah selesai tinggal dimanfaatkan. "Bangunan sudah selesai semua tapi belum diserahterimakan oleh pemborong kepada kami, kalau sudah berarti kami segera meresmikan penggunaannya," ujarnya.
Jhon berharap pada tahun 2015, pihaknya bisa membangun sebuah gedung poliklinik dan kantor rumah sakit untuk menggantikan yang ada saat ini, karena sudah tidak repesentatif. "Kantor yang ada saat ini sangat sempit," ujarnya.
Rehabilitasi ruang Unit Gawat Darurat (UGD) juga diharapkan pengerjaannya dilakukan pada tahun 2014. "Ruang UGD yang ada saat ini sudah tidak layak dan sangat sempit sehingga perlu direhab," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pemerintah setempat diharapkan membantu pembangunan yang direncanakan selanjutnya. "Kami harap adanya dukungan pemerintah setempat agar rencana pembangunan itu terwujud," ujarnya. Farochah
"Pada tahun 2013, kami mendapat dana hibah sebesar Rp20 miliar, dari salah satu lembaga asing untuk menambah bangunan rumah sakit. Dana tersebut kami pergunakan untuk membangun beberapa unit gedung yang kami perlukan," kata Direktur RSUD Kwaingga dr Ramon Ridhoto di Keerom, Kamis.
Selain ruang rehap medik dan gudang obat dan alat kesehatan, pihaknya juga menambah bangunan baru untuk ruang VIP dan kelas I untuk rawat inap pasien.
"Selain itu, kami juga membangun instalasi pembuangan air limbah (IPAL) rumah sakit. Bahkan saat ini kami sudah bisa manfaatkan IPAL tersebut," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa keseluruhan bangunan itu pengerjaannya dilakukan sejak tahun 2013 dan kini sudah selesai tinggal dimanfaatkan. "Bangunan sudah selesai semua tapi belum diserahterimakan oleh pemborong kepada kami, kalau sudah berarti kami segera meresmikan penggunaannya," ujarnya.
Jhon berharap pada tahun 2015, pihaknya bisa membangun sebuah gedung poliklinik dan kantor rumah sakit untuk menggantikan yang ada saat ini, karena sudah tidak repesentatif. "Kantor yang ada saat ini sangat sempit," ujarnya.
Rehabilitasi ruang Unit Gawat Darurat (UGD) juga diharapkan pengerjaannya dilakukan pada tahun 2014. "Ruang UGD yang ada saat ini sudah tidak layak dan sangat sempit sehingga perlu direhab," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pemerintah setempat diharapkan membantu pembangunan yang direncanakan selanjutnya. "Kami harap adanya dukungan pemerintah setempat agar rencana pembangunan itu terwujud," ujarnya. Farochah