Palu (ANTARA Sulsel) - Anggota Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah menyangsikan penyelesaian pekerjaan proyek ruas jalan Pape-Tomata, Kabupaten Morowali Utara, sepanjang 31 kilometer.

"Pekerjaan jalan itu belum menunjukkan kemajuan yang berarti karena hingga saat ini baru selesai 2 kilometer," kata anggota Komisi III yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan Sulawesi Tengah Huisman Brant Toripalu di Palu, Minggu.

Proyek itu dikerjakan tahun jamak dengan menggunakan APBD Provinsi Sulawesi Tengah. Sebelumnya, pada tahun 2009 sudah pernah dikerjakan tetapi gagal.

Huisman mengemukakan alasan pelaksana proyek sehingga terlambat mengerjakan proyek itu karena pengangkutan material yang jaraknya relatif jauh.

"Itu bukan alasan karena proyek itu sudah melalui proses perencanaan matang," katanya.

Dia mengatakan bahwa keterlambatan pekerjaan itu murni dari faktor kontraktor yang tidak mengerjakan sesuai dengan perencanaan.

"Oleh karena itu, Gubernur perlu mengevaluasi panitia lelang," katanya.

Jika melihat waktu yang tersisa dan volume pekerjaan yang masih menjadi beban pekerjaan kontraktor, Huisman menyatakan pesimistis proyek itu bisa selesai tepat waktu, yakni Februari 2015.

"Belum lagi kondisi cuaca pada bulan Oktober sampai Desember masuk musim hujan," katanya.

Dia memprediksi bahwa proyek tersebut akan menjadi proyek gagal karena lambatnya pekerjaan di lapangan.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menyarankan agar pemerintah provinsi melalui Dinas Bina Marga melakukan perhitungan cermat mengingat waktu yang makin sempit.

"Kalau mau selesai tepat waktu, harus dikeroyok tidak dapat lagi diserahkan kepada kontraktor saat ini," katanya.

Menurut Huisman, proyek tersebut masih menyisahkan masalah berupa deker yang sebagian jebol karena diduga tidak mampu menahan beban.

"Perencanaan kemungkinan tidak memperhitungkan ruas jalan tersebut dilintasi kendaraan dengan kapasitas 40 ton karena ini adalah jalan negara," katanya. D.Dj. Kliwantoro

Pewarta : Adha Nadjemuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024