Makassar (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan mengklaim jika sosialisasi bahaya narkotika melalui tatap muka, kampanye, hingga media luar ruang sudah diikuti oleh lebih dari 450 ribu orang sepanjang 2024.
Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Budi Sajidin di Makassar, Selasa, mengatakan, BNNP Sulsel punya tugas pemberdayaan dan pencegahan selain dari penindakan.
"Jadi kami di BNN itu selain penindakan juga punya tugas pemberdayaan dan pencegahan. Narkoba adalah musuh bersama yang harus dilawan juga secara bersama-sama," ujarnya.
Brigjen Pol Budi Sajidin mengatakan dalam proses sosialisasi itu, pihaknya juga mendapat bantuan dari 250 pegiat antinarkoba dari empat lingkungan pemerintah, swasta, masyarakat, dan pendidikan yang telah dilatih untuk menjadi agen perubahan.
Menurut dia, empat pilar tersebut menjadi garda terdepan dalam upaya pemberdayaan dan pencegahan melalui bentuk sosialisasi yang dilakukan secara berkelanjutan.
"Karena narkoba adalah musuh kita bersama dan sudah sepatutnya harus dilawan bersama. Dengan dukungan dari pegiat antinarkoba ini akan mampu menguatkan kita semua dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan tersebut," katanya.
Ia mengakui jika pihaknya telah menggagas program pemberdayaan alternatif di kawasan rawan narkotika.
Dia mencontohkan pelatihan keterampilan digital printing untuk warga Desa Panakkukang, Gowa. Sebanyak 15 peserta diberikan pelatihan dan bantuan alat cetak untuk mendukung usaha mandiri.
Atas capaian tersebut, BNNP Sulsel mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Budi berharap sinergi dengan masyarakat dan stakeholder terus terjalin secara konsisten.
“Dengan kerja sama yang berkelanjutan, kita dapat menekan penyalahgunaan narkotika dan mewujudkan Sulawesi Selatan yang bersih dari narkoba,” ucapnya.