Ternate (ANTARA Sulsel) - Para guru di Maluku Utara (Malut) mengaku tekendala ketiadaan buku paket kurikulum 2013 dalam mengajarkan mata pelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum 2013 kepada siswa.

"Sampai sekarang kami belum menerima buku mata pelajaran sesuai kurikulum 2013 dari pemerintah pusat, baik untuk pegangan guru maupun untuk siswa, sehingga ini menjadi kendala dalam mengajar kepada siswa," kata guru SMPN 1 Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Burhan ketika dihubungi dari Ternate, Senin.

Ketiadaan buku tersebut terpaksa diakali para guru dengan cara menyuruh siswa mengumpulkan uang Rp1.000 atau Rp2.000 per siswa untuk memfotocopi materi pelajaran kurikulum 2013, sehingga materi pelajaran sesuai kurikulum 2013 bisa diajarkan kepada siswa.

Menurut dia, sekolah tidak bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memfotocopi seluruh materi pelajaran kurikulum 2013 tersebut, karena dana BOS sangat terbatas sedangkan materi pelajaran yang harus difotocopi sangat banyak.

Pengakuan serupa juga disampaikan sejumlah guru di Kota Ternate, bahkan mereka sering mendapat protes dari orang tua siswa karena disuruh memfotocopi materi pelajaran kurikulum 2013 yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Guru-guru sempat stress karena saat mengajar tidak ada buku, baik untuk pegangan guru maupun untuk siswa. Mau menyuruh siswa memfotocopi khawatir orang tua siswa protes lagi, sementara menggunakan dana BOS tak cukup," kata salah seorang guru di Kota Ternate, Malik.

Burhan dan Malik, termasuk guru lainnya di Malut mengharapkan kepada pemerintah pusat untuk segera menyalurkan buku kurikulum 2013 agar mereka bisa mengajar dengan baik, karena apalah artinya mereka mengikuti kurikulum 2013 tetapi tidak bisa diimplementasikan dengan baik akibat ketiadaan buku.

Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Malut, Imbran Yakub mengatakan, dana untuk pengadaan buku kurikulum 2013, baik untuk jenjang SD, SMP maupun SMA sederajat telah disalurkan oleh Dikjar Malut ke seluruh kabupaten/kota di daerah ini.

Oleh karena itu, belum adanya buku bahan ajar kurikulum 2013 di Malut, bukan terkendala dana melainkan pihak perusahaan yang mencetak buku tersebut belum mendistribusikan ke Malut. FC Kuen

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024