Mamuju (ANTARA Sulbar) - PT Semen Tonasa melakukan investasi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, senilai Rp68 miliar dengan membangun "Packing Plant" atau unit pengantongan semen dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun.

"Packing plant dengan kapasitas 450 ribu ton pertahun ini, dibangun PT Semen Tonasa secara swakelola sejak Oktober 2013 dengan melibatkan kontraktor-kontraktor lokal," kata Direktur Utama Semen Tonasa Andi Unggul Attas pada peresmian Packing Plant di Dusun Bakengkeng, Belang-Belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Selasa.

Acara itu dihadiri Gubernur Sulbar Drs Anwar Adnan Saleh, Bupati Mamuju DR Suhardi Duka MM, Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto dan Ketua Umum Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari.

Unggul Attas mengatakan fasilitas pabrik pengantongan semen yang dibangun di Mamuju itu diantaranya berupa satu buah "Silo" penyimpanan semen berkapasitas 4.000 ton, dilengkapi satu "Line Rotary Packer" berkapasitas 2.400 kantong per jam dan satu line curah dengan kapasitas 120 ton per jam.

Selain itu, kata dia, juga dilengkapi dermaga bisa disandari kapal dengan kapasitas 8.000 DWT, kemudian dilengkapi juga dengan fasilitas penunjang seperti kantor, bengkel, electrical room dan jembatan timbang.

Sementara itu, Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Packing Plant Mamuju ini akan memperkuat jaringan distribusi dan sebagai upaya kami menjamin ketersediaan pasokan semen, yang diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur fisik di wilayah Indonesia Timur, utamanya Provinsi Sulbar

"PT Semen Indonesia sebagai Holding Company dari PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam, merupakan produsen semen terbesar di Asia Tenggara, telah membuat sejarah baru dengan membangun Packing Plant di Mamuju yang merupakan buatan PT Semen Indonesia," katanya.

Menurut dia, selama ini PT Semen Indonesia membuat Packing Plant melalui bantuan pihak asing namun akhirnya mampu membangun Packing Plant Sendiri.

"Beroperasinya packing plant tersebut merupakan upaya Semen Indonesia dalam mengantisipasi momentum tingginya pertumbuhan konsumsi semen di Sulawesi. Sampai dengan semester 1 2014 karena tercatat konsumsi semen di wilayah Sulawesi mencapai 2,38 juta ton atau meningkat 3,1 persen dibanding periode yang sama 2013, sebesar 2,31 juta ton," katanya.

Menurut dia, pertumbuhan konsumsi semen di Sulbar ini tertinggi di Indonesia, mengingat konsumsi semen secara nasional pada periode yang sama hanya tumbuh 0,5 persen dibanding tahun lalu.

Ia berharap penjualan semen di Sulawesi, khususnya wilayah Sulawesi Barat dan sekitarnya dapat terus mengalami peningkatan sehingga akan memperkuat posisi perseroan sebagai market leader yang menguasai sekitar 44 persen pangsa pasar semen nasional.

Selain itu, pembangunan packing plant tersebut adalah bagian dari strategi Perseroan agar semakin dekat ke konsumen (move closer to the customer).

"PT Semen Indonesia akan terus menambah jumlah packing plant dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan. Saat ini Perseroan telah mengoperasikan 23 unit packing plant di seluruh wilayah di Indonesia, khususnya di kawasan Indonesia Timur," katanya.

Semen Indonesia telah memiliki pabrik pengemasan di Biringkassi Pangkep, Makassar, Bitung, Palu, Ambon, Kendari dan Sorong dan pada 2015, total packing plant yang didirikan dan akan beroperasi akan mencapai 28 pabrik.

"Hal ini sebagai upaya mengokohkan posisi pasar di industri semen nasional yang semakin kompetitif, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pemerataan pembangunan yang dapat berpengaruh pada kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) kawasan timur agar dapat meningkat dari tahun lalu yang baru mencapai 18,2 persen, lebih rendah dibanding wilayah Indonesia Barat," ujarnya. Farochah


Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024