Bantaeng, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Pengprov Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan menyiapkan sanksi pencoretan terhadap dua atlet Makassar yang memutuskan mundur dari Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Bantaeng, Sulsel, karena memilih tampil di Porprov Kaltim 2014.

Sekretaris Umum Pertina Sulsel Abdi Amahoru di Bantaeng, Rabu, mengatakan akan segera membahas soal status dua atlet Makassar yakni Fadedullah (kelas 46 kg putra), dan Zulkafar yang dipersiapkan tampil di kelas 49 kg putra tersebut.

"Kita akan bahas status kedua atlet seusai pelaksanaan Porda 2014. Kemungkinan sanksi pencoretan tentu berpotensi mengingat jika melihat pelanggaran keduanya yang memutuskan tampil di Porprov Kaltim 2014," jelasnya.

Kedua atlet tersebut, kata dia, memang bukan atlet asli Makassar melainkan pindahan dari Kaltim. Adapun keterlibatannya pada babak kualifikasi Porda 2013 karena sudah cukup lama bergabung dalam salah satu sasana di Makassar.

Pengprov Pertina Sulsel juga mengakui terjadi kesalahan dengan tetap mengisinkan atlet yang belum berkomitmen bergabung dalam tim Sulsel.

Mengenai potensi kedua atlet, Pertina Sulsel mengaku jika hanya merupakan atlet biasa dan bukan termasuk andalan tim Sulsel di sejumlah kejuaraan. Bahkan keduanya gagal mempersembahkan medali bagi kontingen Makassar di Pra -Porda meski tetap dinyatakan lolos.

"Saya kira keputusan atlet memperkuat Kaltim tidak akan memberikan pengaruh apa-apa untuk Sulsel. Keduanya itu bukan termasuk atlet Sulsel yang dipersiapkan tampil disejumlah kejuaraan nasional baik junior atau senior," katanya.

Selain atlet tersebut, dua petinju asal Kabupaten Enrekang juga dipastikan batal tampil pada ajang olahraga terbesar se-Sulsel tersebut masing-masing Andi Irfandi (kelas 48kg), dan Muhammad Ridwan di kelas 56kg putra.

Namun khusus dua atlet itu, kata dia, batal tampil karena kesalahan koordinasi antara pelatih, Pengcab Pertina Enrekang dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah tersebut.

Menurut dia, persoalan diawali ketika pelatih kedua atlet pada saat pendaftaran Porda langsung menghadap KONI Enrekang tanpa melalui Pengcab Pertina Enrekang. Akibatnya Pengcab mengaku tidak terima sehingga memutuskan mencoret keduanya dalam daftar atlet tinju Porda.

Pengprov Pertina Sulsel mengaku sudah mencoba melakukan mediasi antara pelatih, pengcab dan KONI Enrekang namun ternyata tidak bisa menemukan kesepakan.

"Kejadian ini tentu merugikan Enrekang sendiri karena peluangnya merebut medali tertutup setelah absennya kedua atlet.Apalagi keduanya merupakan peraih medali emas dan perak dibabak kualifikasi Porda 2013," ujarnya. J Suswanto

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024