Makassar (ANTARA Sulsel) - Otoritas Pelabuhan Utama Makassar menyatakan jika konsep Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor Sulawesi khususnya New Port hingga 30 tahun mendatang.
"Kita sudah siapkan masterplannya dan untuk Makassar New Port ini untuk 30 tahun kedepan," ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, I Nyoman Gede Saputra saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, pembangunan Makassar New Port itu sekarang sedang dikebut, hanya saja untuk melakukan pengkajian-pengkajian memang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dia mengakui jika saat ini, tahap pengkajian itu sedang dilakukan dan berdasarkan recana kerjanya atau master plan akan berjalan hingga 30 tahun mendatang.
Proyek New Port Makassar menjadi satu solusi untuk meredam kemungkinan ancaman stagnasi pelabuhan Makassar yang diprediksi akan melampaui batas kapasitas hingga 2017 mendatang.
Selain New Port Makassar, dia juga akan segera merampungkan rencana pelabuhan khusus penumpang dengan memaksimalkan Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru sebagai second line terutama untuk bongkar muat.
I Nyoman juga mengatakan bahwa perizinan untuk pembangunan New Port sudah ada, sehingga sisa menunggu pengerjaannya saja. Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga sudah menyiapkan segala sesuatunya.
Sementara untuk pengerjaan ini sendiri dibagi dalam tiga tahapan, pada tahap pertama, pembangunan dikelola sendiri secara otonom oleh Pelindo IV dan pemerintah dan tahap dua pemerintah dan swasta.
"Pembangunan tahap awal ini antara pemerintah dan Pelindo dan pada tahap dua bisa antara pelindo dan swasta atau tahap tiga bisa sekaligus oleh swasta," katanya.
I Nyoman berharap melalui pengembangan Makassar New Port bisa menampung hingga satu juta peti kemas berikut fasilitas lainnya yang ada di pelabuhan.
Sedangkan berdasarkan data dari Otoritas Pelabuhan Makassar tercatat kapasitas maksimal pelayanan peti kemas di Pelabuhan Makassar hanya 500.000 TEU`s.
Sedangkan arus bongkar muat diproyeksikan bisa mencapai 603.769 TEU`s dan akan terus meningkat hingga 980.946 TEU`s hingga 2017. Agus Setiawan
"Kita sudah siapkan masterplannya dan untuk Makassar New Port ini untuk 30 tahun kedepan," ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, I Nyoman Gede Saputra saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, pembangunan Makassar New Port itu sekarang sedang dikebut, hanya saja untuk melakukan pengkajian-pengkajian memang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dia mengakui jika saat ini, tahap pengkajian itu sedang dilakukan dan berdasarkan recana kerjanya atau master plan akan berjalan hingga 30 tahun mendatang.
Proyek New Port Makassar menjadi satu solusi untuk meredam kemungkinan ancaman stagnasi pelabuhan Makassar yang diprediksi akan melampaui batas kapasitas hingga 2017 mendatang.
Selain New Port Makassar, dia juga akan segera merampungkan rencana pelabuhan khusus penumpang dengan memaksimalkan Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru sebagai second line terutama untuk bongkar muat.
I Nyoman juga mengatakan bahwa perizinan untuk pembangunan New Port sudah ada, sehingga sisa menunggu pengerjaannya saja. Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga sudah menyiapkan segala sesuatunya.
Sementara untuk pengerjaan ini sendiri dibagi dalam tiga tahapan, pada tahap pertama, pembangunan dikelola sendiri secara otonom oleh Pelindo IV dan pemerintah dan tahap dua pemerintah dan swasta.
"Pembangunan tahap awal ini antara pemerintah dan Pelindo dan pada tahap dua bisa antara pelindo dan swasta atau tahap tiga bisa sekaligus oleh swasta," katanya.
I Nyoman berharap melalui pengembangan Makassar New Port bisa menampung hingga satu juta peti kemas berikut fasilitas lainnya yang ada di pelabuhan.
Sedangkan berdasarkan data dari Otoritas Pelabuhan Makassar tercatat kapasitas maksimal pelayanan peti kemas di Pelabuhan Makassar hanya 500.000 TEU`s.
Sedangkan arus bongkar muat diproyeksikan bisa mencapai 603.769 TEU`s dan akan terus meningkat hingga 980.946 TEU`s hingga 2017. Agus Setiawan