Makassar (ANTARA Sulsel) - BT Cocoa, perusahaan pengolah kakao yang berbasis di Tanggerang, Banten, memberikan bantuan pembinaan senilai total satu juta dollar AS (Rp11,9 miliar) kepada para petani kakao di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

"Bantuan pembinaan tersebut adalah program kerja sama antara BT Cocoa dan Nestle, program ini telah berjalan selama setahun, dan akan kami lakukan dalam jangka waktu panjang, minimal lima tahun, dengan evaluasi yang dilakukan secara berkala," kata pengurus Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Yeni di Makassar, Rabu.

Yeni menjelaskan bahwa dalam program ini BT Cocoa membina para petani agar dapat meningkatkan produksi dan kualitas kakao mereka dengan melakukan fermentasi.

"Kami memberikan bibit yang baik, membina bagaimana cara merawat tanaman, hingga bagaimana melakukan fermentasi secara benar agar hasil produksi mereka sesuai dengan standar kebutuhan industri pengolahan kakao," urainya.

BT Cocoa, lanjut Yeni, akan menampung hasil produksi petani, kemudian memproses kakao tersebut, lalu hasilnya akan disuplai ke Nestle.

"Jadi sistemnya terintegrasi dari hulu ke hilir," kata Yeni.

Yeni mengatakan hingga saat ini BT Cocoa tidak memberikan target produksi yang dihasilkan dari program tersebut karena tujuan utamanya adalah pembinaan petani.

"Tujuannya memang adalah untuk membina petani kita, nantinya kami harapkan ini akan memperbaiki kualitas kakao yang mereka hasilkan," katanya.

Pemilihan Kabupaten Mamuju sebagai daerah binaan menurut Yeni didasari atas pertimbangan kualitas kakao di wilayah ini yang dianggap lebih baik, dan masih kurangnya perusahaan pengolahan kakao di wilayah tersebut.

"Selain itu, sambutan dan kerja sama pemda setempat untuk program ini juga sangat baik," pungkasnya.  Agus Setiawan

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024