Palu (ANTARA Sulsel) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengawasi hewan yang akan dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah agar ternak kurban benar-benar sehat dan aman dikonsumsi.

"Kami sudah membentuk tim untuk memantau dan mengawasi beberapa titik khususnya di Palu yang akan dijadikan lokasi penyembelihan hewan kurban," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulteng, Greesje Kuhu di Palu, Rabu.

Ia mengatakan seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, hal sama juga dilakukan pada Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah.

Setiap lokasi untuk tempat penyembelian hewan kurban akan ada petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulteng.

"Mereka akan kami tempatkan di setiap titik untuk memeriksa kesehatan hewan sebelum dikurbankan," katanya.

Menurut dia, secara umum, hewan yang dijadikan kurban nanti haruslah sehat, aman dan halal.

Tetapi secara spesifik juga harus sesuai standar operasional prosedur (SOP) seperti tidak kurus, utuh, tidak dikebiri, berumur lebih dari satu tahun (untuk kambing dan domba). Sementara untuk sapi dan kerbau harus sudah berumur lebih dari dua tahun.

Soal ketersediaan hewan kurban, menurut Greesje, dijamin mencukupi kebutuhan masyarakat. Hanya saja, kata dia, dipastikan harga hewan kurban akan mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.

Sulteng selama ini sudah bisa memenuhi sendiri kebutuhan daging dari hasil produksi peternak di seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu.

Harga daging sapi di pasaran saat ini berkisar Rp90 ribu per kilogram. Harga sempat naik diatas Rp100 ribu per kilogram sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah. A. Salim

Pewarta : Anas Masa
Editor :
Copyright © ANTARA 2024