Mamuju (ANTARA Sulsel) - Wakil Presdien terpilih Muhammad Jusuf Kalla mengatakan keberhasilan pemerintah bisa diukur dari sisi tingkat kesejahteraan rakyat yang ada di suatu daerah.
"Provinsi Sulbar yang genap berusia 10 tahun tentu masih sangat belia dibandingkan 33 provinsi lainnya di Indonesia. Keberhasilan suatu daerah tidak diukur besar gedung perkantoran, tetapi ukurannya bisa dilihat bagaimana memenuhi tujuan dilaksanakan pemekaran wilayah termasuk seperti apa upaya pemerintah memberikan kesejahteraan rakyatnya, bagaimana pendapatan rakyat menjadi lebih baik, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin memadai, dan bagaimana kebahagiaan rakyat ditingkatkan," kata Jusuf Kalla dalam acara syukuran HUT Sulbar ke-10 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel D Maleo Mamuju, Senin.
Menurut JK, jika melihat hasil tayangan perjalanan provinsi Sulbar pada periode pertama Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh maka tentu banyak capaian pembangunan yang lebih baik.
Tantangan yang dihadapi daerah ini, kata dia, tentu masih dihadapkan persoalan infrastruktur yang saat ini telah lebih memadai dibandingkan diawal pemerintahan provinsi Sulbar.
"Harus diakui, buah kerja keras Anwar Adnan Saleh telah dalam rentang waktu delapan tahun terakhir, telah mengalami kemajuan infrastruktur maupun kemajuan ekonomi rakyatnya," ungkap JK.
JK memberikan apresiasi yang tinggi atas buah kerja keras yang dilakukan gubernur Sulbar serta para bupati yang ada di daerah ini.
Bangsa Indonesia saat ini, kata dia, juga menghadapi tantangan besar, tantangan terberat bangsa sekarang ini terkait sistem pengelolaan anggaran ditengah keterbatasan dana yang ada.
"Indonesia bisa maju dengan cara memaksimalkan potensi yang ada. Di Sulbar juga bisa lebih maju dan berkembang dengan cara mendorong peningkatan sektor pertanian, termasuk pengembangan komoditi kakao dan kelapa sawit," jelasnya.
Ia mengatakan, dirinya lebih cenderung mendorong pengembangan kakao karena komoditi ini bersentuhan langsung dengan petani dibandingkan kelapa sawit yang dominan diuntungkan para pemodal.
Selain itu, kata dia, Sulbar harus didorong peningkatan agroindustri agar kelak daerah ini menjadi maju sebagaimana daerah lain yang ada di Indonesia.
Jusuf Kalla berjanji, tuntutan masyarakat tentu menjadi perhatian nasional untuk kemajuan rakyat yang ada di daerah provinsi termudah ini.
Acara syukuran HUT Sulbar ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menkokesra), Agung Laksono, Kepala Badan Pertanahan Nasional RI, Hendarman Supandji, para gubernur se-Sulawesi, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Anton Setiadi dan para bupati se-Sulawesi Barat.
Agus Setiawan
"Provinsi Sulbar yang genap berusia 10 tahun tentu masih sangat belia dibandingkan 33 provinsi lainnya di Indonesia. Keberhasilan suatu daerah tidak diukur besar gedung perkantoran, tetapi ukurannya bisa dilihat bagaimana memenuhi tujuan dilaksanakan pemekaran wilayah termasuk seperti apa upaya pemerintah memberikan kesejahteraan rakyatnya, bagaimana pendapatan rakyat menjadi lebih baik, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin memadai, dan bagaimana kebahagiaan rakyat ditingkatkan," kata Jusuf Kalla dalam acara syukuran HUT Sulbar ke-10 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel D Maleo Mamuju, Senin.
Menurut JK, jika melihat hasil tayangan perjalanan provinsi Sulbar pada periode pertama Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh maka tentu banyak capaian pembangunan yang lebih baik.
Tantangan yang dihadapi daerah ini, kata dia, tentu masih dihadapkan persoalan infrastruktur yang saat ini telah lebih memadai dibandingkan diawal pemerintahan provinsi Sulbar.
"Harus diakui, buah kerja keras Anwar Adnan Saleh telah dalam rentang waktu delapan tahun terakhir, telah mengalami kemajuan infrastruktur maupun kemajuan ekonomi rakyatnya," ungkap JK.
JK memberikan apresiasi yang tinggi atas buah kerja keras yang dilakukan gubernur Sulbar serta para bupati yang ada di daerah ini.
Bangsa Indonesia saat ini, kata dia, juga menghadapi tantangan besar, tantangan terberat bangsa sekarang ini terkait sistem pengelolaan anggaran ditengah keterbatasan dana yang ada.
"Indonesia bisa maju dengan cara memaksimalkan potensi yang ada. Di Sulbar juga bisa lebih maju dan berkembang dengan cara mendorong peningkatan sektor pertanian, termasuk pengembangan komoditi kakao dan kelapa sawit," jelasnya.
Ia mengatakan, dirinya lebih cenderung mendorong pengembangan kakao karena komoditi ini bersentuhan langsung dengan petani dibandingkan kelapa sawit yang dominan diuntungkan para pemodal.
Selain itu, kata dia, Sulbar harus didorong peningkatan agroindustri agar kelak daerah ini menjadi maju sebagaimana daerah lain yang ada di Indonesia.
Jusuf Kalla berjanji, tuntutan masyarakat tentu menjadi perhatian nasional untuk kemajuan rakyat yang ada di daerah provinsi termudah ini.
Acara syukuran HUT Sulbar ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menkokesra), Agung Laksono, Kepala Badan Pertanahan Nasional RI, Hendarman Supandji, para gubernur se-Sulawesi, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Anton Setiadi dan para bupati se-Sulawesi Barat.
Agus Setiawan