Mamuju (ANTARA Sulbar) - Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan cara melaksanakan diskusi yang dilaksanakan di salah satu warung kopi di Mamuju, Rabu.

Diskusi yang digelar FBTI Mamuju ini menghadirkan anggota DPRD Mamuju, Ado Mas`ud selaku narasumber serta dihadiri peserta dari organisasi kemahasiswaan diantaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Diskusi ini mengangkat tema "Implementasi Pancasila Sebagai Ideologi Tunggal Berbangsa dan Bernegara" yang berlangsung selama tiga jam ini.

Ketua FBTI Mamuju, Adriansyah Ramli menegaskan, secara kelembagaan diskusi ini dibuat untuk mereviuw kembali nilai-nilai Pancasila yang selama ini diketahui, tetapi implemenntasinya terkadang tidak diterapkan secara nyata.

Ia menyampaikan, lewat momentum Hari Kebangkitan Pancasila ini diharapan kembali memperkokoh ideologi yang selama ini menyatukan warga negara Indonesia.

"Kami secara kelembagaan melihat ada transisi kerapuhan tentang aplikasi nyata ideologi Pancasila, kami merasa bahwa konsep Pancasilais terkadang cuma sekedar konsep dan bukan ideologi utuh yang dapat dilihat kenyataannya. Output diskusi ini kami harap berefek kepada pemahaman dan aplikasi Pancasila yang sesungguhnya," terangnya.

Penilaian tentang kaburnya implementasi nyata dalam penerapan ideologi Pancasila, juga terlontar dari kalangan aktivis lembaga kemahasiswaan yang hadir dalam diskusi ini.

Didit dari pengurus BEM STIE Muhammadiyah Mamuju justru mengaku tidak pernah melihat impelementasi saktinya ideologi Pancasila ini.

"Saya justru melihat ada keterkikisan diantara pasal yang tidak menyatu dalam pengimpelementasian Pancasila dewasa ini. Pancasila itu seharusnya sejalan dengan seluruh silanya," ungkapnya.

Irwan dari Forum KP Majene menekankan, hilangnya pengaplikasian nyata terhadap ideologi Pancasila justru membuat efek tersendiri di Era Globalisasi ini, dimana para generasi muda hanya tahu sekedar konsep dan ideologi, dan tidak pernah teraplikasikan.

"Ada efek tentunya. Pemuda sudah tau konsep namun aplikasi tidak dijalankan dengan baik karena sistem pendidikan tidak mengakomodir pancasila dengan baik. Padahal Pancasila merupakan ujung tombak negara ini," ujarnya. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024