Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan optimistis bahwa wilayah ini siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir tahun 2015.
"Kita optimis bahwa kita siap menghadapi MEA 2015, dari sisi infrastruktur misalnya, saat ini kita telah memiliki bandara internasional dengan kapasitas 8 juta orang, dan saat ini sedang persiapan untuk dikembangkan kapasitasnya menjadi 25 juta orang," kata Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Rabu.
Bandara tersebut, lanjutnya, dalam visi kami bahkan direncanakan untuk dikembangkan kapasitasnya hingga 50 juta orang.
"Selain itu, saat ini pelabuhan kita juga sudah ditata dengan baik, sehingga dari segi infrastruktur kita lebih siap dibandingkan wilayah lain di kawasan timur Indonesia," kata Agus menguraikan.
Agus mengatakan dari sisi ekonomi, produk Sulsel juga tidak kalah bersaing dengan produk dari luar negeri.
"Beberapa produk dari Makassar bahkan telah menembus pasar luar negeri hingga ke Jepang," katanya.
Menurut Agus selama ini Sulsel lebih cenderung mengekspor kakao dan rumput laut ke luar negeri.
"Untuk menghadapi MEA 2015, akan lebih baik jika kita dapat melakukan hilirisasi produk sehingga ada pertambahan nilai dibandingkan jika kita hanya memproduksi bahan mentah," pungkasnya. Ridwan Ch
"Kita optimis bahwa kita siap menghadapi MEA 2015, dari sisi infrastruktur misalnya, saat ini kita telah memiliki bandara internasional dengan kapasitas 8 juta orang, dan saat ini sedang persiapan untuk dikembangkan kapasitasnya menjadi 25 juta orang," kata Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Rabu.
Bandara tersebut, lanjutnya, dalam visi kami bahkan direncanakan untuk dikembangkan kapasitasnya hingga 50 juta orang.
"Selain itu, saat ini pelabuhan kita juga sudah ditata dengan baik, sehingga dari segi infrastruktur kita lebih siap dibandingkan wilayah lain di kawasan timur Indonesia," kata Agus menguraikan.
Agus mengatakan dari sisi ekonomi, produk Sulsel juga tidak kalah bersaing dengan produk dari luar negeri.
"Beberapa produk dari Makassar bahkan telah menembus pasar luar negeri hingga ke Jepang," katanya.
Menurut Agus selama ini Sulsel lebih cenderung mengekspor kakao dan rumput laut ke luar negeri.
"Untuk menghadapi MEA 2015, akan lebih baik jika kita dapat melakukan hilirisasi produk sehingga ada pertambahan nilai dibandingkan jika kita hanya memproduksi bahan mentah," pungkasnya. Ridwan Ch