Makassar (ANTARA Sulsel) - Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Sulawesi dan Maluku menggelar Pertemuan Regional Lingkungan Hidup di Makassar, 1 - 2 Oktober 2014, untuk mensinergikan upaya pelestarian kawasan segitiga terumbu karang dunia .

"Selama ini berbagai upaya pelestarian kawasan tersebut memang telah dilakukan tetapi masih bekerja sendiri-sendiri, melalui pertemuan ini pemikiran dan upaya pelestarian tersebut kita sinergikan di tingkat regional dan nasional, sehingga lebih efektif dan manfaatnya lebih besar bagi masyarakat," kata Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Darhamsyah di Makassar, Kamis.

Menurut Darhamsyah, upaya pelestarian kawasan segitiga terumbu karang dunia ini sangat penting karena menyangkut ekosistem laut dan pesisir secara keseluruhan.

"Pelestarian terumbu karang akan terkait dengan ekosistem laut dan pesisir secara keseluruhan, ini berarti juga menyangkut masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut," ujarnya.

Darhamsyah mengatakan bahwa upaya pelestarian ini dapat dilakukan melalui penanaman terumbu karang untuk memulihkan kawasan yang rusak, dan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang merusak seperti menangkap ikan menggunakan bom.

"Untuk upaya pemulihan selama ini telah kita lakukan dengan melibatkan masyarakat setempat, diantaranya di Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan, dan Perairan Parigi, Sulawesi Tengah," katanya.

Darhamsyah berharap agar semua pihak dapat mendukung upaya pelestarian terumbu karang ini.

"Kami mendorong agar perusahaan-perusahaan menyalurkan dana `CSR` mereka kepada program-program penyelamatan lingkungan khususnya pemulihan terumbu karang," pungkasnya. Agus Setiawan

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024