Makassar, (Antara Sulsel) - Produsen semen terbesar di kawasan timur Indonesia PT Semen Tonasa selama tahun 2014 menargetkan mampu memproduksi semen 6,7 juta ton, melalui empat unit pabrik yang ada di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

"Kapasitas pabrik kita sebenarnya kurang dari 6 juta ton (5,98 juta) per tahun, namun produksi masih bisa digenjot lagi sehingga target produksi 6,7 juta ton diharapkan bisa terealisasi tahun ini," kata Dirut PT Semen Tonasa Unggul Atas, kepada para wartawan dari Jawa Timur di Kabupaten Pangkep sekitar 60 Km timur laut Makassar, Kamis.

Produksi BUMN semen ini menguasai 42 persen pasar kawasan timur Indonesia (KTI), sementara secara nasional Tonasa pasarnya (market share) menguasai delapan persen. secara nasional pasar seman di KTI hanya 25 persen, Sumatera 24 persen dan sebagian besar 51 persen diserap Pulau Jawa.

Menurut Unggul produksi sebesar itu dihasilkan dari empat unit pabrik yang ada, pasalnya pabrik pertama yaitu unit I (satu) yang berproduksi sejak tahun 1978 dengan kapasitas 120 ribu ton per tahun sudah tidak berproduksi lagi atau dihentikan produksinya karena sudah tidak efisien lagi secara bisnis.

Sementara nilai pendapatan dari target produksi sebesar itu sekitar Rp6 triliun, meningkat dibandingan tahun 2013 yang tercatat Rp5,3 triliun." Insya Allah target tercapai, hingga Agustus lalu saja produksi sudah mencapai 4,2 juta ton," ungkpanya.

Semen Tonasa sebagai perusahaan "pelat merah" mendapat tugas dari "Holding" Semen Indonesia untuk menguasai KTI, sementara Semen Gresik wilayah tengah, yaitu Pulau Jawa dan Kalimantan, sedangkan Sumatera menjadi bagian Semen Padang.

Karena wilayah jangkauan pemasarannya yang luas, terdiri atas pulau-pulau di KTI, Tonasa mendirikan beberapa parbrik pengemasan di beberapa pulau atau daerah dengan membangun dermaga agar pasokan semen dari Pangkep bisa dikemas di wilayah setempat untuk selanjutnya didistribusikan.

Mengenai bahan baku, Unggul mengemukakan bahwa kawasan karts sebagai bahan baku utama semen di kuasai Tonasa mencapai 750 hektare di Kabupaten Pangkep bisa dieksploitasi ratusan tahun. Karena itu Tonasa berencana membangun unit VI dengan investasi Rp3 triliun.

"Karena itu, kami tidak kuatir dengan kompetitor (produsen semen) lainnya yang juga memasarkan semen di KTI, seperti Bosowa dan Tiga Roda. Kami siap 'menguasai" KTI, bahkan sudah ada kompetitor dari luar negeri seperti Tiongkok, Vietnam dan Thailand berencana berinvestasi di sini, kami siap menghadapinya," ujarnya, menegaskan.

Ia yakin Tonasa tetap diburu dan jadi pilihan utama konsumen di KTI, pasalnya "brand image"-nya sudah kuat dan melekat di masyarakat. Jadi Tonasa sudah siap menjadi pimpinan pasar semen di KTI.

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024