Makassar (ANTARA Sulsel) - Pembangunan jalan tol dalam kota akan menitikberatkan pada wilayah pesisir yang merupakan bagian dari konsep "waterfront city" atau perancangan kawasan tepi air.

"Kami akan serius dalam membangun tol dalam kota karena kalau ini tidak segera dilakukan, dipastikan pada 2017 Makassar akan lumpuh," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, pembangunan tol dalam kota akan melintasi perairan di Kota Makassar. Tol dalam kota mengambil titik awal di area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Barombong dengan panjang kurang lebih 20 kilometer.

Pembangunan ini tidak akan memakan waktu yang lama karena sebagian besar lahan yang digunakan itu adalah milik negara.

"Sesuai dengan target, pembangunannya bisa `running`, karena biasanya yang paling lama itu pembebasan lahannya," katanya.

Ia mengatakan, kemacetan dalam kota sudah parah sehingga pihaknya membahas persoalan itu dengan Gubernur Syahrul Yasin Limpo untuk bersama-sama meminta persetujuan pemerintah pusat.

Danny, sapaan akrab wali kota, mengatakan untuk tahap awal pihaknya sudah diterima oleh pemerintah pusat dan menyetujui rencana pembangunan jembatan tol dalam kota.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dan pusat menyetujui percepatan yang ingin dilakukan oleh Makassar.

"Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sepakat akan merealisasikan proyek jalan tol yang diusulkan Pemkot Makassar itu," katanya.

Syahrul mengatakan, selain proyek tol dalam kota, dirinya juga menyodorkan kepada Menko Perekonomian proyek Jalan Tol Makassar, Sungguminasa, Maros, dan Takalar (Mamminasata) yang panjangnya sekitar 100 kilometer.

Syahrul mengatakan, ide pembangunan jalan tol dalam kota tersebut adalah ide dari Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan total panjang jalan yang disetujui pusat untuk tol dalam kota Makassar sekitar 10,5 kilometer.

Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto menambahkan, pihaknya sudah melakukan studi kelayakan soal pembangunan jalan tol itu dengan melibatkan beberapa tim ahli.

Menurut ahli tata ruang kota, kemacetan di Makassar saat ini sudah memprihatinkan, dan apabila lewat tahun 2017, di Makassar akan mengalami macet permanen jika tidak ada proyek baru.

"Jadi, sebelum 2017, ada yang radikal harus dilakukan dalam menata kota, karena kalau tidak ada perluasan dan pembangunan jalan tol, bisa dipastikan macetnya akan permanen," kata Danny.  EK Sinoel

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024