Merauke (ANTARA Sulsel) - Kementerian Lingkungan Hidup menyosialisasikan peraturan perundangan lingkungan hidup guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang implementasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Tanah Papua.

Pertemuan sosialisasi itu digelar di Merauke, Kamis, dihadiri anggota DPRD, Muspida, Kepala Badan dan Kepala Kantor LH, Kepala Biro Hukum, Tim Penggerak PKK, tokoh adat dan agama, pengusaha, LSM dan Perwakilan Pramuka kabupaten/kota se-Papua dan Papua Barat.

Deputi Bidang Kerusakan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Kementerian LH Arief Yuwono mengatakan untuk membangun kualitas lingkungan hidup di Tanah Papua, diperlukan komitmen tinggi dari semua pihak dalam menjaga fungsi lingkungan hidup di Tanah Papua.

"Saya optimistis para pemangku kepentingan di Tanah Papua dapat menjaga dan meningkatkan fungsi lingkungan hidup," ujarnya.

Pada Hari Lingkungan Hidup 2014, terdapat tujuh kabupaten dan kota di Tanah Papua yang memperoleh penghargaan Adipura. Selain itu pada 2013 terdapat 20 sekolah di Tanah Papua yang mendapatkan penghargaan Sekolah Berbudaya Lingkungan hidup yang baik yaitu
Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri.

Keberhasilan tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai modal untuk lebih meningkatkan kualitas lingkungan.

Papua, katanya, merupakan salah satu ekoregion yang memiliki keanekaragaman ekosistem yang cukup tinggi dengan didominasi oleh ekosistem hutan yaitu sekitar 76,2 persen. Akan tetapi dengan bertambahnya penduduk pendatang, aktivitas pertambangan dan pembangunan infrastruktur mendorong lingkungan di Tanah Papua menjadi berubah.

Pemanfaatan kawasan hutan yang kemudian diubah peruntukannya menjadi kawasan permukiman, kawasan pertambangan atau peruntukan lainnya, turut memberikan kontribusi besar pada persoalan lingkungan hidup.

Walaupun laju perubahan Tanah Papua relatif lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain, namun sejak 2000 hingga 2012 terjadi penurunan perubahan tutupan hutan sebesar 20 persen.

Kekayaan alam di Papua dan Papua Barat yang melimpah dan karakteristik penduduk yang dikenal memiliki kearifan lokal berkepedulian tinggi merupakan potensi yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dalam menyusun program yang pro rakyat dan pro lingkungan hidup.

Ia menambahkan berbagai elemen masyarakat yang menghadiri pertemuan ini merupakan ujung tombak dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pengukuhan Kelompok Pelaksana PKK Peduli Lingkungan hari ini menunjukan kesadaran lingkungan hidup sangatlah penting dimulai dari keluarga dan berperan strategis membina para Ibu dan keluarga agar dalam kehidupan sehari-hari dapat selalu menjaga dan meningkatkan kualitas fungsi lingkungan hidup.

Pramuka juga berperan strategis sebagai organisasi pendidikan non formal yang mendidik dan melatih para pemuda termasuk dalam bidang lingkungan hidup.

KLH dan Kwarnas gerakan Pramuka telah menginisiasi lahirnya SaKa Lingkungan yang di beri nama Saka Kalpataru, sebagai wadah untuk melatih ketrampilan, kecakapan, dan kepemimpinan yang perduli lingkungan.

Pengukuhan Saka Kalpataru di Kabupaten Merauke hari ini diharapkan memberikan kontribusi besar dalam pengelolaan lingkungan di Tanah Papua.

KLH juga melakukan asistensi kepada pemerintah daerah maupun DPRD baik provinsi maupun kabupaten/kota dimana keberhasilan tergantung pada komitmennya. R. Malaha

Pewarta : Anwar Maga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024