Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan telah melakukan upaya untuk mengantisipasi kekeringan dengan melakukan pompanisasi di sentra pertanian di wilayahnya.

"Sebelumnya kami telah memprediksi adanya kemungkinan kekeringan ini berdasarkan instrumen dari BMKG, jadi kami mengoptimalkan pompanisasi di wilayah kami," kata Bupati Pinrang A Aslam Patonangi di Makassar, Senin.

Menurut A. Aslam, saat ini Pemkab Pinrang berfokus pada upaya penyelamatan pertanaman yang sedang berjalan.

"Pompanisasi ini kami gunakan untuk menyelamatkan pertanaman yang sudah ada," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Pinrang Arsyad mengatakan pihaknya telah mengupayakan pengairan melalui pompanisasi di dua kecamatan.

"Di Kecamatan Duampanua dan Matirobulu, kami menggunakan pompanisasi untuk mengairi lahan seluas lebih dari 100 ha," ujarnya.

Ia juga mengakui ada beberapa wilayah yang tidak bisa diairi karena keringnya sumber air.

"Di Desa Malimpung misalnya, waduk kecil yang sedianya digunakan untuk pengairan sudah kering sama sekali," katanya.

Arsyad juga mengatakan bahwa ancaman gagal panen karena kekeringan di beberapa wilayah tersebut salah satunya disebabkan karena petani menyimpang dari jadwal tanam yang telah ditetapkan.

"Pertanaman yang tersisa saat ini rata-rata karena petani terlambat menanam hingga dua minggu dari jadwal tanam yang kami rekomendasikan, ini juga menjadi pelajaran agar tahun depan hal seperti ini dapat dihindari," pungkasnya.  Biqwanto

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024