Makassar (ANTARA Sulsel) - Lembaga survei Celebes Research Center (CRC) yang melakukan survei mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto setelah menjabat selama enam bulan menunjukkan angka kepuasan.

"Enam bulan pasca dilantiknya menjadi wali kota dan wakil wali kota (Ramdhan-Rizal), kami kemudian melakukan survei untuk melihat kepuasan masuarakat terhadap pemimpinnya dan hasilnya cukup bagus," ujar Direktur CRC Herman Heizer di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, survei yang dilakukan pada bulan September, melibatkan 1.430 responden, di 143 kelurahan di kota Makassar atau dengan mengambil sampel sekitar 10 persen dari setiap penduduk kelurahan.

Herman sendiri mengakui jika dalam survei yang dilakukan selama dua Minggu atau dari tanggal 12-22 September itu memiliki tingkat akurasi dengan margin error sekitar 2,59 persen serta tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

"Insha Allah ini sangat akurat karena sampelnya sangat banyak. Metode yang digunakan dalam survei yakni dengan metode wawancara tatap muka secara langsung," katanya.

Berdasarkan hasil survei kinerja Wali Kota Ramdhan Pomanto menyebutkan, sebanyak 53,5 persen koresponden memberikan penilaian dengan cukup puas dan 3,5 persen mengaku sangat puas terhadap kinerja Danny.

Sementara itu sebanyak 27,2 persen lainnya responden menjawabnya dengan kurang puas, 1,7 persen lainnta tidak puas dan 14,1 persen tidak menjawab.

Data tersebut tidak jauh berbeda dengan survei kinerja Wakil Wali Kota Syamsu Rizal sebanyak 51,3 persen mengaku cukup puas, 3,4 persen sangat puas, 27,0 persen kurang puas, 1,5 persen tidak puas dan 16,8 persen tidak menjawab.

"Data ini menunjukkan dalam enam bulan terakhir, wali kota telah mendapat respon positif dari masyarakat, meski ada diantaranya belum puas, namun enam bulan menjabat adalah kurun waktu yang singkat. Wali kota harus terus berproses menunjukkan kinerjanya" kata Herman.

CRC juga merilis beberapa hasil survei, seperti, isu sosial terhadap masalah paling utama yang ada di Kota Makassar saat ini, kesiapan masyarakat dalam berpartisipasi dalam program Makassarta Tidak Rantasa (MTR) dan respon masyarakat terhadap lelang jabatan.

Terkait dengan isu sosial, fenomena geng motor menarik banyak perhatian masyarakat dengan menempati urutan ke tiga yakni sebanyak 11,6 persen yang sebelumnya berada di urutan 15.

Posisi pertama yang menjadi perhatian masyarakat adalah kemacetan dimana responden memberikan penilaian sebanyak 24,1 persen dan masalah kebersihan menempati urutan kedua dengan 22,7 persen.

"Masalah geng motor ternyata menarik banyak perhatian karena menempati urutan ke tiga dari sejumlah masalah lainnya. Fenomena geng motor ini berada pada peringkat 15 pada survei wali kota sebelumnya dan sekarang menyodok ke posisi ketiga," jelasnya.

Program MTR juga banyak menarik perhatian, berdasar data, respon masyarakat terhadap program ini tergolong baik dimana 64,6 persen masyarakat setuju terhadap program MTR, kesediaan partisipasi juga sangat tinggi mencapai 96,2 persen.

Saran atau masukan sebagian besar warga terhadap program MTR paling utama terkait masalah kebersihan seperti, pengadaan dan penambahan tong sampah 16,9 persen.

Penambahan mobil pengangkut sampah atau gerobak sampah 13,6 persen, rutin kerja bakti 11,4 persen, kebutuhan sosialisasi tidak buang sampah sembarangan 8,4 persen dan peningkatan kebersihan selokan 6,0 persen.

"Masyarakat merasa program MTR memiliki pengaruh terhadap kebersihan kota Makassar, mereka menilai setelah adanya program MTR kota Makassar semakin bersih dengan jumlah 66,7 persen," ungkap Herman. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024