Manado (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang menjamin keamanan mahasiswa Papua di daerah tersebut dan telah meminta aparat keamanan untuk memberikan perlindungan.

Jaminan itu dikatakan Guberur Sarundajang ketika menerima aksi damai ratusan mahasiswa asal Papua di halaman kantor gubernur, kata Kabiro Humas dan Pemerintahan Setda Provinsi Sulut, Lynda Wantania MSi di Manado, Rabu.

Aksi damai itu dilakukan mahasiswa Papua pasca-tewasnya seorang mahasiswa saat terjadi bentrok (18/10) di Tataran Tondano, Kabupaten Minahasa.

Para mahasiswa itu mendatangi gubernur karena ini meminta kepastian hukum dan perlindungan bagi seluruh mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Minahasa.

Pada kesempatan itu, kata Humas Wantania, Gubernur Sarundajang memohon kepada mahasiswa Papua untuk tetap tenang, karena peristiwa seperti tidak dikehendaki oleh semua pihak, siapapun itu.

Menurut Gubernur Sarundajang telah melakukan koordinasi dengan unsur Forkopimda yakni Polisi, TNI dan pihak Universitas Manado guna mengantisipasi hal lain yang tidak diinginkan bersama.

Gubernur telah meminta pihak keamanan untuk dengan benar melindungi putra putri Papua yang ada di Sulut, dan berharap kepada semua mahasiswa untuk berdoa dan menerima kenyataan walaupun keadaan begitu berat, tapi akan berangsur normal kembali.

Sarundajang juga mengimbau kepada mahasiswa Papua untuk tidak berhenti kuliah, tetap melanjutkan kuliah dengan baik, tetap belajar di Sulut, setelah berhasil menimba ilmu barulah kembali ke tanah Papua dan melaksanakan pembangunan.

Tak lupa juga Gubernur mengingatkan dengan tegas kepada semua pihak untuk menghindari konsumsi minuman keras, karena dapat menyebabkan hal hal yang tidak diinginkan bersama, dikutip kepala Biro Humas Wantania.

Ketika menerima mahasiswa Papua itu, Gubernur Sarundajang didampingi Wakil Gubernur Sulut, Dr Djouhari Kansil, Kapolda Sulut, Danram 131 Santiago, Kabinda Sulut, Kapolres Minahasa, Kapoles Manado, dan sejumlah pejabat eselon II lingkup Pemprov Sulut. Yuniardi

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024