Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh, menyampaikan sengketa lahan sawit antara kelompok masyarakat dengan PT Unggul Widya Teknologi Lestari di Kabupaten Mamuju Utara (Matra) masih menemui jalan buntu.

"Saat ini belum ada keputusan final terkait sengketa lahan perkebunan kelapa sawit di daerah Mamuju Utara. Masalah ini harus diselesaikan dengan hati yang suci dan pikiran yang jernih. Kita tidak ingin ada pihak-pihak yang dikorbankan baik perusahaan apalagi masyarakat," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh saat memimpin pertemuan yang digelar di kantor gubernur setempat di Mamuju, Kamis.

Pertemuan ini menghadirkan langsung Bupati Mamuju Utara (Matra), Ir Agus Ambo Djiwa, Ketua DPRD Sulbar yang diwakili Abidin, Kepala BIN Sulbar, Polres Matra, Kejari Matra, Perwakilan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Sulbar, Kelompok masyarakat dan pihak perwakilan PT Unggul Widya Teknologi Lestari.

Gubernur menyampaikan, rapat kali ini bukan untuk berdebat kusir namuun hal ini dilakukan untuk mencari solusi yang baik.

Karena itu kata gubernur, kedua belah pihak diharapkan lebih bersabar agar nantinya persoalan yang telah berlangsung selama 20 tahun itu bisa menemui titik terang.

"Konflik lahan ini terjadi sebelum Sulbar dan sebelum Mamuju Utara terbentuk. Pembukaan lahan ini semenjak daerah ini bergabung dengan Sulsel. Meski begitu, kita ingin konflik lahan ini ada penyelesaiannya," jelas Anwar.

Anwar mengaku, akan kembali mempertemukan antara pemerintah, perusahaan dan masyarakat agar kegelisahan masyarakat di daerah Matra bisa tertangani tanpa ada konflik.

Jika dicermati penjelasan kedua belah pihak kata dia, maka persoalan ini bakal melahirkan solusi sepanjang ada kemauan.

"Petani juga ingin diatur sepanjang tidak merugikan rakyat. Karena itu, berikan kami waktu untuks segera menyelesaikannya," pinta Anwar. Nurul H

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024