Manado (ANTARA Sulsel) - Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan Amerika Serikat merupakan tujuan ekspor paling potensial menyusul pengiriman komoditas unggulan ke negara tersebut semakin beragam.
"Pembeli atau buyers dari Amerika Serikat, semakin banyak membeli produk makanan maupun komoditas unggulan asal Sulut," kata Hasudungan, di Manado, Selasa.
Hasudungan mengatakan, komoditas yang paling banyak diekspor ke Amerika Serikat, yakni produk turunan kelapa seperti tepung kelapa dan crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa kasar.
"Pada awal Oktober 2014, CCO yang diekspor ke Amerika Serikat sebanyak 3.000 ton dengan sumbangan devisa sebesar 3,59 juta dolar AS," katanya.
Untuk tepung kelapa, diekspor sebanyak 19,6 ton dengan sumbangan devisa sebesar 45.121 dolar AS.
Kedua produk ini, hampir setiap minggu dikirim ke negara maju terseut. Hal ini, menandakan bahwa produk turunan kelapa Sulut telah diakui oleh pasar internasional.
"Tidak mudah untuk menembus pasar Amerika, kita harus memenuhi beberapa persyaratan yang sedikit saja dilanggar, bisa jadi produk kita dikembalikan," jelasnya.
Disperindag berharap, para pengekspor Sulut, dapat memanfaatkan peluang yang bagus ini, sehingga tujuan ekspor Sulut tetap terjaga dan secara kontinyu dilakukan, sehingga buyers merasakan kepuasan dengan pelayanan kita.
Pemerintah akan terus mendorong dan memfasilitasi agar pengekspor asal Sulut semakin mendapatkan pasar baru tujuan produknya.
Selain Amerika Serikat, tujuan produk turunan kelapa Sulut di negara bagian Eropa dan Asia serta Afrika.
Biqwanto
"Pembeli atau buyers dari Amerika Serikat, semakin banyak membeli produk makanan maupun komoditas unggulan asal Sulut," kata Hasudungan, di Manado, Selasa.
Hasudungan mengatakan, komoditas yang paling banyak diekspor ke Amerika Serikat, yakni produk turunan kelapa seperti tepung kelapa dan crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa kasar.
"Pada awal Oktober 2014, CCO yang diekspor ke Amerika Serikat sebanyak 3.000 ton dengan sumbangan devisa sebesar 3,59 juta dolar AS," katanya.
Untuk tepung kelapa, diekspor sebanyak 19,6 ton dengan sumbangan devisa sebesar 45.121 dolar AS.
Kedua produk ini, hampir setiap minggu dikirim ke negara maju terseut. Hal ini, menandakan bahwa produk turunan kelapa Sulut telah diakui oleh pasar internasional.
"Tidak mudah untuk menembus pasar Amerika, kita harus memenuhi beberapa persyaratan yang sedikit saja dilanggar, bisa jadi produk kita dikembalikan," jelasnya.
Disperindag berharap, para pengekspor Sulut, dapat memanfaatkan peluang yang bagus ini, sehingga tujuan ekspor Sulut tetap terjaga dan secara kontinyu dilakukan, sehingga buyers merasakan kepuasan dengan pelayanan kita.
Pemerintah akan terus mendorong dan memfasilitasi agar pengekspor asal Sulut semakin mendapatkan pasar baru tujuan produknya.
Selain Amerika Serikat, tujuan produk turunan kelapa Sulut di negara bagian Eropa dan Asia serta Afrika.
Biqwanto