Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 15,5 juta keluarga di seluruh Indonesia akan menerima bantuan tunai dalam Program Simpanan Keluarga Sejahtera (SKS).

"15,5 juta keluarga ini akan menerima bantuan tunai selama delapan bulan bagi keluarga kurang mampu yang diberikan dalam bentuk rekening simpanan, yang akan disalurkan secara bertahap," kata Koordinator Tim Pengendali Klaster 3, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K,) Ari A Perdana di Makassar, Jumat.

Pemberian bantuan, kata Ari, diberikan berbasis keluarga dengan besaran Rp200 ribu/keluarga, dan akan disalurkan per dua bulan.

Menurut Ari, besaran bantuan senilai Rp200 ribu tersebut dihitung dari besaran kompensasi yang dibutuhkan oleh masyarakat kurang mampu jika harga BBM naik.

Para penerima program ini akan menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang menggantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai penanda keluarga kurang mampu.

Selain itu, keluarga kurang mampu juga akan menerima kartu HP ("SIM card") yang berisi uang elektronik yang digunakan untuk mengakses SKS, Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP), dan Kartu Indonesia Sehat sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia Sehat (PIS).

Penyaluran bantuan dilakukan baik dalam bentuk simpanan giro pos, maupun Layanan Keuangan Digital (LKD) yang berupa uang elektronik yang penyalurannya bekerjasama dengan Bank Mandiri.

"Untuk tahap awal, satu juta keluarga akan menerima `sim card` berisi uang elektronik, sedangkan 14,5 juta lainnya akan menerima bantuan dalam bentuk simpanan giro pos," ujarnya

Pemberian bantuan dalam bentuk simpanan, kata Ari, dimaksudkan untuk mendorong akses terhadap kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan serta menjaga stabilitas keuangan. Sedangkan penggunaan LKD, dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penerima.

"Dengan LKD, masyarakat tidak perlu antri, dan tidak perlu membawa uang tunai sehingga lebih aman," katanya.

LKD merupakan sarana simpanan dan transaksi non-tunai yang menggunakan nomor ponsel sebagai rekening tempat menyimpan dana. Penggunaan LKD untuk penyaluran bantuan sosial, kata Ari, telah diujicobakan dengan hasil yang baik kepada 1.600 rumah tangga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di empat provinsi. FC kuen

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024