Parepare, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe menjanjikan persoalan kelangkaan air bersih yang dialami Kota Parepare bakal teratasi dalam periode pemerintahannya.

"Saat ini kami tengah mencari model penyediaan sumber air baku PDAM Parepare yang tinggal 80 kubik per detik, dari 240 kubik kebutuhan normal," kata Taufan menanggapi kondisi ketersediaan air di wilayah kerjanya, Parepare, Sulsel, Kamis.

Kondisi ini tak bisa dibiarkan dan harus ada solusi mengingat air adalah kebutuhan utama bagi kehidupan.

Ada dua opsi yang rencana ditempuh yaitu system treatment dan system pipanisasi. Taufan berencana menyuling air payau sungai Karajae sebagaimana dilakukan salah satu kota di Kalimantan.

Namun, kata Taufan, hasil konsultasi dengan tim ahli menyebutkan, cara ini membutuhkan biaya besar dan teknologi canggih.

Kita harus jual Rp21 ribu per liter. Ini tentu sangat mahal, dan sulit bagi masyarakat kita untuk membelinya, katanya.

Karena itu, Taufan mengkaji kemungkinan menempuh opsi kedua, yakni system pipanisasi. Daerah yang digadang-gadang kerjasama adalah Kabupaten Enrekang. Hanya saja, kata dia, lagi-lagi sistem ini membutuhkan anggaran yang tak sedikit.

 Dia mengatakan, anggarannya cukup besar, setiap meter untuk instalasi perpipaan butuh Rp5 juta dikalikan dengan jarak Parepare  Enrekang. Jadi bisa dibayangkan, tandas Taufan.

Saat ini Pemkot berencana membeli mobil treatment Jepang yang langsung bisa menyuling air laut menjadi air tawar. Ia juga berencana meningkatkan anggaran penyediaan sumber baku PDAM tahun 2015. Untuk tahun ini Taufan mengalokasikan anggaran Rp6,7 miliar.

Anggaran tersebut digunakan bagi penyediaan sumber air baku sebesar 40 kubik per liter melalui penggalian dua sumur dalam di daerah Korem dan Sungai Jawi-Jawi. Ini adalah pertama kalinya Pemerintah Kota Parepare mengalokasikan anggaran sebesar itu. Adi Lazuardi

Pewarta : Nurhata J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024