Makassar (ANTARA Sulsel) - Hujan ringan kurang dari 15 menit mulai memicu genangan air di sejumlah titik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Genangan air sudah semata kaki di Jalan Boulevard dan juga Jalan Pengayoman, padahal hujannya belum deras, bagaimana kalau sudah deras?" kata seorang pengendara roda dua, Jumain, yang melintas di Jalan Boulevard, Makassar, Jumat.

Menurut Jumain yang juga pemerhati lingkungan ini, seharusnya hal itu dapat diantisipasi semua pihak, bukan hanya pemerintah saja tetapi yang bermukim di lokasi itu.

Pasalnya, kata dia, kedua lokasi itu merupakan kawasan sentra ekonomi yang notabene didominasi ruko, restoran dan mal termegah di Makassar.

"Sayangnya itu tidak dibarengi dengan sistem pembuangan air yang baik, sehingga hujan yang belum deras saja sudah menyebabkan kawasan elit itu tergenang," katanya.

Kondisi serupa juga terjadi di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Bangunan tinggi dan ruko yang berbanjar di sisi kiri kanan jalan itu, tidak didukung dengan saluran air yang baik. Kalaupun ada, sudah ada yang tersumbat akibat pendangkalan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Jurnal Celebes Mustam Arif mengatakan, seharusnya pemerintah setempat melakukan langkah-langkah strategis dan memiliki kontingensi bencana, sebelum bencana itu benar-benar datang.

"Pemkot sudah memiliki program Makassar Tidak Rantasa (MTR), seharusnya itu dioptimalkan menghadapi musim hujan," katanya.

Selain itu, pihak Pemkot Makassar juga harus bersikap tegas kepada para pengusaha yang bergerak di bidang jasa maupun perdagangan di kawasan sentra ekonomi untuk bertanggung jawab memperbaiki kondisi lingkungan di sekitarnya misalnya menyiapkan drainase atau saluran pembuangan.  S Muryono

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024